Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat disertai kerelaan untuk mengubah apa-apa yang bisa diubah. Sahabat, sesungguhnya hidup kita bak sampah. Ada sampah yang dapat didaur ulang dan ada sampah yang tidak dapat didaur ulang. Demikian juga dengan hidup kita, ada bagian yang dapat diubah seperti: Sikap, masa depan, kebiasaan, perilaku, cara pandang, penampilan, dan lain sebagainya. Tapi ada bagian yang tidak dapat diubah seperti: Masa lalu, kesempatan yang kita lewatkan begitu saja, siapa keluarga kita, di mana dan kapan kita lahir, ucapan yang telah kita katakan, dan lain sebagainya.
Sahabat, untuk bagian yang dapat diubah dalam hidup kita, Rasul Paulus memberikan instruksi, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
Kali ini saya mengajak pembaca untuk sedikit mengupas bagian hidup kita yang dapat diubah yaitu SIKAP (attitude). Sikap menunjuk kepada situasi pikiran seseorang berdasarkan keyakinan-keyakinan dasar (cara pandang) dan nilai-nilai yang dipercayai, emosi dan kecenderungan bertindak terhadap sesuatu yang dihadapi.
Berbagai keyakinan kita mengenai sesuatu itu membentuk sikap kita. Sikap adalah rasa suka dan tidak suka kita terhadap hal-hal, orang dan obyek-obyek. Sikap memengaruhi respons kita terhadap orang-orang, tempat, berbagai hal, atau kejadian-kejadian dalam hidup yang kita hadapi.
Sahabat, pikiran yang memegang peranan penting dalam membangun sikap. Karena itu Rasul Paulus memberikan nasihat agar mengarahkan pikiran kita kepada hal-hal yang baik dan benar, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8).
Penting sekali kita menyaring asupan untuk pikiran kita, agar hal-hal yang dapat merusak pikiran tidak masuk. Kita singkirkan materi-materi pornografi, kekejaman, kekerasan, fitnah, dan gosip dari jangkauan kita. Sebaliknya, kita mengisi pikiran kita dengan asupan yang sehat. Asupan utama tentu firman Tuhan. Namun banyak karya-karya rohaniawan, sastrawan, budayawan, seniman, dan ilmuwan, yang bisa menjadi sumber makanan yang sehat bagi pikiran.
Sahabat, sikap kita adalah pilihan kita. Ketika kita mengalami masalah, kita bisa memilih untuk tetap bersyukur, bersukacita, berpengharapan dan bersikap positif, daripada menggerutu, bersedih, putus asa dan bersikap negatif. Dalam banyak hal, pilihan ini adalah masalah ketaatan kepada kehendak Allah yang menebarkan perintah-perintah pilihan yang positif itu. Karena itu mari kita memilih sikap yang benar dan sikap yang taat. Ingatlah! Sahabat, sikap itu masalah kecil yang berdampak besar. Orang bijak berkata, “Sikap buruk itu seperti ban kempes. Jika Anda tidak menggantinya, maka Anda tidak akan pernah pergi kemana-mana. Sedangkan Nick Vujicic (Penginjil dan motivator asal Australia) berkata, “Dengan mengubah sikap saudara, maka hari depan saudara akan berubah. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk memampukan kita agar dapat mengubah sikap kita. (pg)
Shaloom….Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat Pendukung Kristus …salam sehat selalu.
Puji Tuhan ??, kabar baik , Tuhan masih memelihara kami ,dan kami msh bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan kita sebagai orang percaya harus memiliki sikap yg benar , berpengharapan dan berpikir yg positip , sekalipun kita sedang menghadapi permasalahan yg berat.
Kita harus tetap taat kepada perintah-Nya…Immanuel
Tuhan Yesus Memberkati Saudara semua … Tuhan mempunyai rancangan yang terindah utk masa depan kita…???