MENJADI orang yang RENDAH HATI

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur. Sahabat, secara naluriah manusia ingin dipuji, diperhatikan, diprioritaskan, dihargai dan tidak mau direndahkan.  Karena itu manusia cenderung meninggikan diri dan sulit bersikap rendah hati.  Di zaman  now, cukup sulit menemukan orang yang rendah hati, karena ada cukup banyak orang yang berpendapat bahwa kerendahan hati itu identik dengan kelemahan, takut pamornya   akan turun.

Sahabat, kalau kita amati sosial media, ada cenderungan manusia suka sekali beroleh pujian, sanjungan dan acungan jempol dari orang lain atas apa yang dibagikan, atas segala jerih payah dan prestasi yang telah ditorehkan.

Mungkin tanpa sadar kita sering membusungkan dada ketika menyadari bahwa pelayanan kita lebih berhasil, gereja kita lebih banyak jemaatnya dibandingkan gereja tetangga, perusahaan kita paling bonafide atau segala sesuatu yang ada pada diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan dengan orang lain di sekitar kita. Rasul Paulus  mengingatkan kita, “Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.” (2 Korintus 10:18). Sesungguhnya sia-sia belaka jika kita meninggikan diri sendiri, dan beroleh pujian manusia, tapi hidup kita tidak berkenan di hadapan Tuhan!

Sahabat, kerendahan hati sesungguhnya adalah sifat bijak dalam diri seseorang yang membuat ia dapat memposisikan dirinya sama dengan orang lain, tidak merasa lebih suci, tidak merasa lebih pintar, tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih mahir, tidak merasa lebih hebat, dan dapat menghargai orang lain dengan tulus. 

Sesungguhnya itulah sifat yang harus kita miliki sebagai murid Kristus, sebab Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan hidup,  “… yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,”  (Filipi 2:6-9).

Lalu apa ciri-ciri  orang yang mempunyai kerendahan hati?  Pertama,  berani mengakui kesalahan.  Karena takut kehilangan harga diri, maka hanya sedikit orang yang berani mengakui kesalahannya  di depan sesamanya, dan di hadapan Tuhan.  Mereka lebih memilih menyembunyikan kesalahannya dan berlaku munafik.  “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”  (Amsal 28:13).  

Kedua. mau belajar dan diajar.  Sesungguhnya proses  belajar dan diajar   tidak hanya melalui pendidikan formal di sekolah, tetapi juga melalui  sekolah  kehidupan ketika kita berinteraksi dengan sesama di mana pun berada.  Proses ini tidak mengenal batasan usia dan waktu,  “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”  (Amsal 27:17).

Ingatlah! Sahabat, tinggi hati itu mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan  (Amsal 18:12). Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita agar kita bisa menjadi orang yang rendah hati. (pg).

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shaloom…Selamat pagi Pak Paul dan oara Sahabat Pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh sukacita di dalam Krudtus
    Puji Tuhan ??, kabar baik krn kita masih bisa menikmati Rahmat-Nya yg selalu baru di setiap pagi dan masih bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menjadi Rhema utk kita supaya kita selalu hidup dalam sikap rendah hati.
    Kita harus berani utk meminta maaf dan kita juga kita mau belajar dan diahar melalui sekolah kehidupan yg tak terbatas waktunya… Immanuel
    Tuhan Yesus Memberkati kita semuanya…Selamat beraktivitas di dalam perlindungan Tuhan…???

Leave a Reply to Kristianti Kartika Widjaja Cancel

Your email address will not be published. Required fields are marked *