Kepada Apa dan Siapa KITA BERHARAP?

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh pengharapan. Sahabat, keterbatasan adalah milik manusia sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas (Yesaya 2:22), sedangkan ketidakterbatasan adalah milik Tuhan. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di depannya, berbeda dengan Tuhan yang Mahatahu, mengetahui apa yang bakal terjadi dalam hidup ini  (Ulangan 29:29).

Sahabat, sejak dari usia muda Daud sudah belajar menaruh harapannya hanya kepada Tuhan.  Daud sadar benar bahwa Tuhan adalah satu-satunya tempat sandaran dan pengharapan hidup, bukan yang lain, “Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.  Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.”  (Mazmur 71:5-6).

Sangat menarik, Daud menyadari bahwa manusia tidak selamanya muda dan perkasa.  Semua pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu:  yang muda akan menjadi tua, yang kuat dan gagah lambat laun akan melemah kekuatannya.  Karena itu Daud memohon kepada Tuhan,  “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.”  (Mazmur 71:9). 

Sahabat, begitu pula segala perkara yang ada di dunia ini tidak bisa diharapkan dan tak mampu memberikan pengharapan yang pasti.  Apalagi berharap kepada manusia, termasuk keluarga, sanak famili,  atau sahabat, kita akan kecewa.  Firman Tuhan sudah memeringatkan,  “Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.”  (Mazmur 144:4).  Mari kita teladani sikap Daud yang hanya bergantung dan menaruh pengharapan kepada Tuhan.  Bila kita menaruh harap kepada Tuhan, kita tidak akan pernah dikecewakan-Nya, karena Dia tidak pernah akan berubah.  Tuhan berjanji,  “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”  (Yesaya 46:4).

Ingatlah! TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia (Ratapan 3:25). Apa dan siapa sumber pengharapan Saudara?  Adalah salah besar jika Saudara menaruh pengharapan kepada orang-orang yang Saudara anggap hebat dan kuat.  Selain itu jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati  (1 Timotius 6:17).  Tuhan adalah Batu Karang yang teguh, Dialah sumber pengharapan bagi kita orang percaya. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shaloom…Selamat pagi dan selamat jumpa Pak Paul dan para Pendukung Kristus.
    Puji Tuhan ??, kabar baik krn kita masih bisa menikmati Rahmat-Nya yg selalu baru di setiap pagi dan masih bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menjadi Rhema utk kita supaya kita selalu bersyukur dan bukan mengejar keinginan kita terus yg membuat kita tidak akan merasa puas dgn apa yg sudah Tuhan berikan kpd kita .
    Mari kita belajar dari raja Daud yg menaruh harapannya hanya kpd Tuhan saja , krn Dia tidak akan meninggalkan dan mengecewakan kita semuanya …..Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati Saudara dg Keluarga…Selamat Hari Minggu dan Selamat Beribadah….???

Leave a Reply to Kristianti Kartika Widjaja Cancel

Your email address will not be published. Required fields are marked *