Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh kerukunan. Sahabat, zaman memang berubah, tapi sesungguhnya hakikat kebutuhan dasar setiap manusia tetap sama. Kita merindukan dan membutuhkan perhatian, kasih, dan kehangatan sebuah keluarga. Pengalaman hidup saya bercerita, kebahagiaan itu sederhana, istirahat sejenak dari aktivitas sehari-hari, lalu berkumpul, meluangkan waktu bersama keluarga.
Sahabat, unit terkecil dalam masyarakat adalah keluarga. Saya yakin hampir semua orang merindukan sebuah keluarga yang rukun dan dipenuhi damai sejahtera. Keluarga rukun dapat terjadi apabila hubungan suami-istri harmonis, hubungan antara orangtua dan anak-anak begitu dekat dan kompak. Bila keluarga rukun, rumah akan menjadi tempat paling nyaman di dunia.
Daud mengungkapkan suatu kebenaran bahwa keluarga yang hidup dalam kerukunan akan menjadi tujuan Tuhan mencurahkan berkat-berkat-Nya, “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! … Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mazmur 133:1, 3).
Sahabat, sesungguhnya keluarga yang rukun tidak tercipta dengan sendirinya, tapi perlu diusahakan, dipupuk dan disiram setiap hari. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membangun kerukunan dalam sebuah keluarga. Pertama, sediakan waktu bersama. Membangun mezbah keluarga atau melakukan saat teduh bersama merupakan salah satu cara terbaik. Saat kita membangun mezbah keluarga, Tuhan pasti hadir melawat kita, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20).
Kita juga dapat menyediakan waktu bersama dengan keluarga untuk kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya makan bersama di luar pada waktu akhir pekan atau pergi piknik ke tempat wisata. Ketika keluarga hidup rukun dan kompak, ikatan emosi antar anggota keluarga akan semakin kuat.
Kedua, praktikkan kasih. Keluarga komunitas terkecil, tempat awal kita mempraktikkan kasih. Kasih dapat dinyatakan dengan saling peduli, memperhatikan, mendoakan, menghargai, menghormati, mendukung, dan menolong. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. …” (Matius 7:12-a).
Jika kita mau dikasihi kita pun harus belajar mengasihi; kalau kita tidak mau disepelekan, kita pun tidak boleh menyepelekan orang lain. Prinsipnya bertolong-tolonganlah menanggung beban, dengan demikian kita memenuhi hukum Kristus (Galatia 6:2).
ingatlah! Yesus bersabda, “… rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.” (Matius 12:25) dan tentu berkat Tuhan pun akan menjauh. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)
Shalom….Selamat pagi Pak Paul dan para pendukung Kristus.
Puji Tuhan….kabar baik…???, Atas kasih setia dan anugerah-Nya kita sudah dilindungi Tuhan utk istirahat malam kita.
Terima kasih utk Penyertaan dan Pemeliharaan Tuhan yg tak pernah berubah kasih setia-Nya.
Tks utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menguatkan dan menyegarkan iman kita supaya Tuhan yg menjadi Kepala di dalam kehidupan keluarga kita , sehingga tercipta suasana kerukunan yg akan mendatangkan berkat bagi kita…Immanuel.
God Bless You & your Fam…. Have a Blessed Weekend….??
Shalom….Selamat pagi Pak Paul dan para Pendukung Kristus.
Puji Tuhan….kabar baik…???, Atas kasih setia dan anugerah-Nya kita sudah memasuki bulan Agustus.
Terima kasih utk Penyertaan dan Pemeliharaan Tuhan yg tak pernah berubah kasih setia-Nya.
Tks utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menguatkan dan menyegarkan iman kita supaya Tuhan menjadi satu2nya andalan hidup kita.
Kita harus tetap tinggal di dalam Firman-Nya dan berdoa dgn iman supaya ada jalan ke luar dan terjadi mujizat utk setiap permasalahan kita.
GBU & Fam…. Have a Blessed Weekend….??