ReKat: RIBKA: Pribadi yang Suka Menolong (30 Juni 2022)

Bacaan Sabda: Kejadian 24:1-67 Berdasarkan hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda pada hari ini, mendapatkan: Pemahaman saya tentang pribadi yang suka menolong: Orang yang memiliki pribadi yang suka menolong, membuktikan bahwa kasih Allah telah bekerja di dalam hatinya  dengan baik. Orang yang suka memberi pertolongan, akan menikmati buahnya yang manis. Eliezer berhasil menjalankan apa yang diamanatkan oleh Abraham karena Eliezer terlebih dahulu berdoa untuk memohon petunjuk dari Tuhan. Dalam hal untuk mengambil suatu keputusan, Eliezer melibatkan serta mengandalkan Tuhan. Doa Eliezer yang menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak. Dia memberi tanda kepada Eliezer. (Swan Lioe)

ReKat: KEBIMBANGAN: Musuh dari Iman (13 Juni 2022)

Bacaan Sabda: Kejadian 15:1-21 Berdasarkan hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda: Kejadian 15:1-21, saya mendapatkan: Dari ayat 6, Abram mendapat predikat: “Bapa orang beriman” mengingat: Dari sisi Abram, karena seluruh hidupnya, hati  jiwa, raganya, terarah, tertuju, kepada Allah yang telah berfirman/ berjanji kepadanya bahwa dari anak kandungnyalah yang akan menjadi ahli warisnya. Dari sisi Allah, bahwa  Allah melihat sikap hati Abram yang mengimani firman/janji-Nya, maka hal itulah yang oleh Allah diperhitungkan sbg kebenaran. Abram memiliki relasi yang intens dan yang benar dengan Allah dan Abram mentaati yang menjadi kehendak Allah. Abram tidak bimbang terhadap janji Allah yang disampaikan oleh Allah kepadanya. Abram percaya kepada janji Tuhan, karena dia sangat yakin bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana Allah yang gagal (Ayub 42:2). (Haryono)

ReKat: SANGAT BERHARGA di Mata TUHAN (15 Juni 2022)

Bacaan Sabda:  Mazmur 116:1-19 Berdasarkan hasil  perenungan dari  Bacaan  Sabda pada hari ini, saya dapatkan: Dari ayat 1-4 , Pemazmur mengasihi Tuhan karena itu ia mengemukakan pengharapannya kepada Tuhan yang ia percayai,  bahwa Tuhan mendengarkan doanya serta tahu tentang keadaannya. Dalam ayat 5-6, Pemazmur menggambarkan sifat Allah sebagai berikut: Pengasih,  adil,  penyayang,  dan pemelihara. Yang akan dilakukan oleh Pemazmur sebagai respon dari kebaikan , kemurahan dan kesetiaan Allah yaitu: Pemazmur  akan mengucap syukur serta meninggikan nama Tuhan dan mempersembahkan korban syukurnya kepada Tuhan; dan juga membayar nazar kepada Tuhan. (Swan Lioe)

ReKat: KASIH itu MELIHAT (08 Juni 2022)

Bacaan Sabda: 1 Petrus 4 : 7 – 11. Berdasarkan hasil perenungan saya dari bacaan pada hari ini” Berdasarkan ayat 8, menurut saya yang benar: Kasih itu melihat karena hanya oleh kasihlah kita dimampukan dengan  sesungguhnya, secara benar, jelas dan tepat tentang keberadaan yang sedang dialami oleh sesama kita. Hanya oleh kasihlah yang menggerakkan kita, sehingga mampu untuk saling mengasihi dengan sungguh-sungguh dilandasi oleh hati yang tulus dan ikhlas (1 Petrus 1: 22-b). Berdasarkan ayat 7, kita dapat berdoa jika kita dapat  menguasai diri, mengendalikan hati dan pikiran, sehingga mengalami suasana yang tenang, yang teduh, pada saat berdoa kepada Tuhan. Berdasarkan ayat 10-11, Rasul Petrus minta kita melakukan: Kita saling melayani kepada sesama anggota keluarga, kepada sesama anggota jemaat, sesuai dengan karunia yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Setiap kita, harus dan wajib menyadari bahwa tujuan saling melayani itu  untuk kemuliaan Tuhan. (Haryono)

Rekat: OUR GOD is the GOD of SECOND CHANCE (02 Juni 2022)

Bacaan Sabda:  Kejadian 9:1-17 Berdasarkan hasil perenungan saya dari bacaan pada hari ini: Saya memahami tentang kesempatan kedua dari Allah sebagai berikut: Allah memberi kesempatan kedua yaitu kesempatan bagi manusia untuk bertobat dan berbalik ke jalan yang benar. Biarlah kita menggunakan kesempatan kedua ini dengan penuh tanggungjawab kepada Tuhan, mau hidup di dalam kekudusan-Nya. Dari ayat 13: Allah menaruh busur-Nya di awan, berarti Allah meletakkan senjata perang-Nya di awan yang melambangkan perdamaian Allah dengan manusia yang mau hidup menurut Firman-Nya. Allah berjanji tidak akan murka lagi pada bumi. Allah berjanji tidak akan memusnahkan bumi dengan air bah. (Swan Lioe)

ReKat: AIR SUSU dibalas dengan AIR TUBA (23 Mei 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 106 : 1- 12 Berdasarkan hasil perenungan saya dari bacaan kita pada hari ini: Pemahaman saya tentang kebaikan Allah dalam hidup kita yaitu kebaikan Allah itu menyatakan tentang pribadi-Nya bahwa Allah itu kasih adanya. Kasih-Nya itu tidak akan pernah berubah, berlaku untuk selama-lamanya. Bagi kita yang dikasihi-Nya bukti kebaikan-Nya itu dinyatakan melalui pengorbanan Kristus, dosa diampuni, kita diselamatkan, jaminan hidup kekal bersama Dia di surga. Bukti berikut bahwa kebaikan Allah dalam hidup kita yaitu pada saat kita diperhadapkan dengan berbagai persoalan hidup, Dia memberi solusi yang tepat, dengan cara kita taat kepada-Nya. Respons yang dapat kita berikan atas anugerah-Nya yaitu berelasi dan berkomunikasi kepada-Nya. Caranya: Melakukan saat teduh rutin,  bersyukur kepada-Nya,  memuji Dia, terus belajar  firman-Nya dengan teratur, dan berdoa syafaat kepada-Nya. Selain itu meneruskan pengalaman anugerah-Nya kepada anggota keluarga, kepada sesama anggota jemaat, dan kepada sesama  di sekitar kita. (Haryono)

ReKat: SAAT Tuhan MENGGENAPI Janji-Nya (19 Mei 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 105:16-22 Berdasarkan hasil perenungan saya dari bacaan kita pada hari ini: Ketika kita menanti-nantikan pertolongan Tuhan , kita harus bersabar, jangan cepat putus asa dan tetap berharap kepada Tuhan. Ketika kita hmenanti-nantikan pertolongan Tuhan, kita harus memiliki iman yang kuat dan teruji , sekalipun mata jasmani kita belum melihat akan jawaban Tuhan. Dalam menantikan pertolongan Tuhan , kita harus yakin bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita untuk bergumul sendiri serta Tuhan pasti menggenapi janji-janji-Nya dalam kehidupan kita , karena Allah mempunyai rancangan yang indah bagi masa depan kita. (Swan Lioe)

ReKat: TUHAN SANG PENOLONG (08 Mei 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 98:1-9 Berdasarkan hasil perenungan saya dari bacaan kita pada hari ini: Dari ayat 1-3, Pemazmur mengajak bangsa Israel untuk memuji, bermazmur, dan mengagungkan Tuhan berdasarkan nubuatan berikut: Bangsa Israel dan semua bangsa diberitahu tentang kemenangan dan keselamatan itu semata-mata berasal dari Tuhan.  Tuhanlah yang berinisiatif menyatakan diri-Nya kepada para leluhur Abraham, Ishak dan Yakub, dan kepada generasi berikutnya,  turun temurun, sampai janji kemenangan dan keselamatan itu sungguh terealisasi. Saya sudah banyak menikmati kebaikan dan pertolongan Tuhan, dan respons saya: Menjalani hidup dengan  penuh sukacita. Mengagungkan Tuhan, melalui hidup saya dan keluarga, pengucapan syukur, bernyanyi, memuji-Nya. Mengkhususkan waktu untuk berelasi dengan Tuhan melalui pembacaan Alkitab, dan berdoa syafaat untuk:  Pribadi, keluarga, jemaat, badan misi (PIPKA, Yayasan Christopherus dan lain-lain), serta pemerintah bangsa negara. (Haryono)

ReKat: PILIHAN TERBAIK (02 Mei 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 96:1-13 Berdasarkan hasil perenunganku  dari bacaan kita pada hari ini: Yang menjadi tugas kita sebagai komunitas orang percaya berdasarkan ayat 1-3: Kita wajib menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan Memuji nama-Nya Memberitakan kabar keselamatan kepada orang-orang yang belum percaya. Menceritakan kemuliaan-Nya serta perbuatan-Nya yang ajaib kepada sesama kita. Dari pernyataan Pemazmur di ayat 5-6, keyakinan  yang perlu tertanam dalam-dalam di hati kita yaitu: Tuhan yang menciptakan langit lebih dari segala ilah lainnya. Keagungan, semarak, kekuatan dan kehormatan dimiliki-Nya di tempat kudus-Nya. Dari ayat 8-10,  yang perlu kita lakukan sebagai komunitas orang percaya yaitu: Memberi kemuliaan bagi nama-Nya. Bawalah persembahan kepada Tuhan Sujud menyembah Tuhan , dan hidup takut kepada Tuhan. Memberitakan bahwa Tuhan adalah Raja dan hakim yang Maha Adil bagi kehidupan kita. (Swan Lioe)

ReKat: Jangan Gampang BERNAZAR (23 April 2022)

Bacaan Sabda:  Bilangan 30:1-16 Berdasarkan hasil perenungan dari bacaan kita pada hari ini, pemahaman saya tentang nazar dan peringatan yang saya dapatkan sebagai berikut:    Tuhan tidak memerintah kita untuk bernazar , namun Tuhan juga tidak melarang kita untuk bernazar. Kita harus berhati – hati bila hendak bernazar,  karena kita harus menepati nazar itu. Ketika kita bernazar, sama halnya kita telah mengikatkan janji kepada Tuhan. Sebaiknya janganlah bernazar   jika kita tidak dapat menepati nazar kita, Sebab seorang nazir yang melanggar janjinya, sama dengan melanggar perintah Allah. (Swan Lioe)