Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh ketaatan. Sahabat, pengalaman hidup saya bercerita bahwa kedisiplinan  merupakan salah satu kunci untuk meraih keberhasilan. Peluang kita  untuk menjadi orang berhasil, akan mengecil kalau tidak hidup dengan disiplin. Hampir semua bidang pekerjaan, membutuhkan kedisplinan dari mereka yang melakukannya.

Disiplin harus dimulai dari diri sendiri, diawali dengan hal-hal kecil, seperti bangun tepat waktu, makan, berangkat ke  kampus maupun bekerja tidak terlambat, disiplin dalam  berlalu-lintas, dan masih banyak yang lainnya.

Sahabat, Daniel mempunyai roh yang luar biasa, artinya ia memiliki kemampuan di atas rata-rata, “… Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.”  (Daniel 6:4)  

Hal tersebut terjadi sebagai buah kedisiplinannya dalam membangun iman, melalui persekutuan yang karib dengan Tuhan.  Karena memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan ini Daniel mendapatkan penglihatan dari Tuhan.  Meski demikian hal itu tidak membuatnya menjadi sombong. 

Kita perlu memahami bahwa hanya kepada orang-orang yang bergaul karib dengan-Nya, Tuhan akan menyatakan kehendak dan rencana-Nya, seperti yang Daud saksikan,  “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.”  (Mazmur 25:14).

Sahabat, bukti bahwa Daniel memiliki kedisiplinan rohani, di antaranya,  “… Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.” (Daniel 9:2).  Kalimat  “memperhatikan dalam kumpulan kitab”  itu menunjukkan bahwa Daniel senantiasa merenungkan firman Tuhan siang dan malam (Mazmur 1:2-3) 

Kuasa firman itulah yang bekerja di dalam diri Daniel,  “… firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”  (Yesaya 55:11).

Sahabat, selain itu Daniel adalah seorang pendoa,  tiga kali sehari ia berdoa dan memuji Tuhan  (Daniel 6:11);  ia juga suka berpuasa,  “Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.”  (Daniel 10:2-3)

Di samping itu, Daniel memiliki penguasaan diri,  “Adapun aku, Daniel, pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku, sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku.”  (Daniel 7:28).

Ingatlah! Cara yang tepat untuk mengembangkan disiplin diri adalah menjadikannya kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang seharusnya Saudara lakukan ketika Saudara merasa paling malas. Setiap kali Saudara merasa sangat malas, lakukan kebalikan dari apa yang ingin Saudara lakukan. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita mendisiplin diri. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para pendukung Kristus.
    Salam sehat dan tetap semangat buat Saudara semuanya.
    Puji Tuhan , kabar baik krn Tuhan sudah melindungi istirahat malam dan pagi ini kita msh bisa menikmati akan kebenaran dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengingatkan kita bahwa kedisiplinan merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi kehidupan kita.
    Mari kita belajar dari Daniel yg bergaul karib dg Allah , sehingga Allah menyatakan kehendak dan rencana-Nya kpd kita.
    Untuk itu kita harus rajin utk berdoa serta merenungjan dan mentaati akan Firman -Nya….Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati Saudara semuanya ….Selamat beraktivitas di dalam perlindungan Tuhan…???

Leave a Reply to Kristianti Kartika Widjaja Cancel

Your email address will not be published. Required fields are marked *