UNIK dan BERHARGA
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur. Sahabat, saya punya 2 orang sahabat yang merupakan saudara kembar, Pdt. Yahya Chrismanto dan dr. Paulus Gunawan. Setelah saya bergaul cukup lama dengan mereka, saya menyimpulkan, meski mereka punya kemiripan rupa, tapi dalam banyak hal masih terdapat banyak perbedaan. Sahabat, kita merupakan ciptaan Tuhan yang sangat istimewa. Tidak ada seorang pun di antara miliaran manusia di bumi ini yang sama persis. Setiap orang pasti memiliki perbedaan dan karakteristik masing-masing. Anak yang dilahirkan kembar sekalipun, meski punya kemiripan rupa, dalam banyak hal pasti berbeda, sebab Tuhan membentuk kita dalam rahim ibu dengan keunikan tersendiri. Setiap kita dibentuk oleh Tuhan sedemikian rupa. “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.” (Mazmur 139:13-14). Itu artinya Tuhan terlibat secara aktif dan penuh dengan kreativitas ketika menciptakan kita. Bahkan Dia sendiri memperhatikan kita sejak masih dalam kandungan ibu, mulai dari janin itu berkembang sampai membuat rencana bagi hidup kita. Tuhan berkata, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11). Tuhan juga melengkapi kita dengan karunia-karunia yang berbeda, “Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: …” (Roma 12:6). Setiap orang berbeda dan punya keunikan, masing-masing diperlengkapi pula dengan karunia yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain atau berusaha menjadi sama seperti mereka. Ada yang sampai stres, kecewa pada diri sendiri dan beranggapan bahwa Tuhan tidak adil kepadanya ketika melihat orang lain tampak begitu sempurna, lalu berusaha sedemikian rupa ingin menjadi sama seperti orang tersebut. Ingatlah! Tuhan itu sangat mengasihi kita dan kita itu sangat berharga di mata-Nya (Yesaya 43:4). Sah-sah saja kita mengagumi dan mengidolakan seseorang, tapi kita tidak harus menjadi sama seperti orang itu karena pada dasarnya setiap orang adalah berbeda. Karena itu bagaimanapun keberadaan kita, kita harus tetap merasa bangga menjadi diri sendiri dan tetaplah mengucap syukur kepada Tuhan. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg)