Sahabat, coba bayangkan bila dunia ini gelap gulita, tanpa secercah cahaya sedikit pun. Pasti tidak akan ada kehidupan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa, dan tidak ada makhluk yang dapat hidup. Karena itu berfirmanlah Tuhan, “Jadilah terang. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. …” (Kejadian 1:3-5a).
Tuhan pun melengkapi dengan benda-benda langit: Matahari, bulan dan bintang. Dengan adanya terang, makhluk hidup dapat bertumbuh dan ada kehidupan, manusia pun dapat melakukan aktivitasnya. Sungguh, semua orang membutuhkan terang atau cahaya. Memang, kita memiliki mata yang berfungsi untuk melihat, tetapi apabila tidak ada terang atau cahaya, mata kita pun tidak dapat berfungsi untuk melihat.
Untuk lebih memahami topik tentang: “YESUS: TERANG SEJATI”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yohanes 8:12-20 dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, Yesus melakukan banyak perbuatan besar, seperti mengajar, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan lain-lainnya. Hal tersebut membuat banyak orang bertanya mengenai siapa diri-Nya yang mampu melakukan hal-hal seperti itu. Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah Terang dunia (ayat 12). Ia menegaskan bahwa setiap orang yang mengikut-Nya akan memiliki terang dalam hidupnya.
Sahabat, orang Farisi tidak menerima pernyataan Yesus tersebut (ayat 13). Mereka meragukan-Nya karena diperlukan dua saksi untuk sebuah kebenaran. Lalu, Yesus menyatakan dengan jelas mengenai diri-Nya. Dia tahu siapakah diri-Nya dan apa yang akan dilakukan-Nya, sementara orang Farisi merasa lebih tahu, padahal mereka sama sekali tidak mengetahuinya (ayat 14 dan 19). Yesus diutus untuk menyatakan kehendak Bapa-Nya (ayat 16). Dengan demikian, ada dua pribadi yang memahami Yesus, yaitu diri-Nya dan Allah (ayat 18). Hal ini dipandang benar menurut hukum Taurat (ayat 17).
Sering kali kita juga sulit memahami Yesus. Perkembangan kehidupan dengan segala kemajuannya dapat mengalihkan mata kita dari terang Kristus. Seakan-akan Ia tidak berperan apa-apa dalam kehidupan ini. Kita diingatkan bahwa Yesus Kristus adalah Terang kehidupan. Yesus ingin pengikut-Nya memahami kehendak Allah dan dapat menjalani kehidupan dengan benar.
Dinamika kehidupan yang naik turun dengan cepat seharusnya membuat kita makin percaya dan bergantung penuh kepada Tuhan. Dengan begitu, kita dapat merasakan kuasa penyertaan-Nya yang ajaib dalam setiap kisah kehidupan. Jangan biarkan keadaan yang sulit mengusai diri kita dan menggantikan kuasa Kristus. Yesus adalah Terang dan biarlah Ia senantiasa menerangi setiap langkah dalam hidup kita.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, dan kini Tuhan Yesus menyerahkan tongkat estafet itu kepada kita, anak-anak-Nya, untuk melanjutkan tugas-Nya menyinari dunia ini dengan terang surgawi. Tolong bagikan pemahamanmu bagaimana caranya agar kita dapat berperan sebagai terang dunia. Selamat sejenak merenung. Terang Tuhan menerangi hati, pikiran, dan langkah kita dalam menjalani tahun baru 2022. (pg)