TUHAN yang MENYELESAIKAN

TUHAN yang MENYELESAIKAN

Sahabat, Tuhan itu Mahakuasa sehingga Ia dapat mengatur setiap peristiwa demi peristiwa dalam kehidupan kita sesuai dengan rencana-Nya.  Seringkali kita sulit untuk menerima cara kerja Tuhan yang sepertinya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, terlebih lagi bila peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita begitu menyesakkan.  Tetapi sebenarnya di atas segala peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, Tuhanlah yang memegang kendali dan melakukan apa yang Ia kehendaki. 

Seringkali tanpa kita sadari,  kita menginginkan agar semua hal dapat kita perkirakan dan kita kendalikan. Tetapi, ke­nyataannya, ternyata terlalu banyak hal yang sebenarnya di luar kuasa kita, di luar kendali kita, ada faktor X di luar jangkauan kita.

Banyak perkara yang kita hadapi setiap hari. Bahkan setiap perkara itu pastilah kita tidak bisa atasi semua dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri. Kita butuh kekuatan ALLAH untuk menyelesaikannya. Itulah sebabnya izinkan Tuhan yang menyelesaikan.

Untuk dapat lebih memahami topik tentang: “TUHAN yang MENYELESAIKAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 138:1-8 dengan penekanan pada ayat 8. Sahabat,  betapa senangnya Daud mendapati seruannya ditanggapi oleh Tuhan. Ia bersyukur dengan segenap hati akan kasih setia Tuhan (ayat 1-2). Baginya tanggapan Allah memberikan kekuatan baru bagi jiwanya (ayat 3).

Daud yang adalah seorang raja, berharap agar semua raja bisa mengikuti jejaknya, yaitu memiliki pengalaman bersama dengan Tuhan dan janji-janji-Nya, serta menyaksikan kemuliaan dan keadilan Tuhan (ayat 4-6). Daud ingin agar ucapan syukurnya menjadi kesaksian bagi raja-raja di sekelilingnya. Ucapan syukur yang tulus hanya bisa dinaikkan oleh mereka yang mengalami Tuhan secara pribadi.

Daud tidak meragukan karya Tuhan atas dirinya. Ia mengingat kembali apa yang telah Tuhan perbuat di masa lampau. Daud menyadari pertolongan Tuhan yang meluputkan mereka dari serangan dan amarah musuh (ayat 7). Ia menyaksikan bahwa Tuhan mampu menyelesaikan semua karya-Nya dan memberi perlindungan secara tuntas kepadanya.

Fakta itulah yang membuat Daud tidak ingin ditinggalkan oleh Tuhan. Kemuliaan Tuhan begitu besar dan layak mendapatkan pujian. Kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.  Dalam kasih setia-Nya, Tuhan telah menjadi penolong dan penyelamat yang ajaib baginya. Tuhanlah yang memegang kendali atas masa depannya dan TUHAN yang akan menyelesaikannya baginya (ayat 8).

Sahabat, di tengah kehidupan yang seringkali di luar kendali kita, ingatlah akan kasih setia TUHAN yang tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-­Nya. Saat kita menjalani kehidupan yang sulit, bahkan saat kita berada dalam kesesakan, percayalah bahwa TUHAN tidak pernah meninggal­kan kita (Matius 28:20Ibrani 13:5-b). Berserulah kepada-Nya, mohonlah agar Ia menambahkan kekuatan dalam jiwa kita, teruslah me­langkah dengan penuh pengharapan, tetaplah hidup dalam jalan-Nya, ikutlah dalam rencana-Nya, karena Ia sendiri yang akan menyelesaikan apa yang sudah dirancangkan-Nya dalam hidup kita saat Ia menciptakan kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 4-6?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kesesakan bukanlah jalan buntu, melainkan jendela baru untuk melihat kebaikan Allah. (pg)

Renungan Lainnya