TUHAN MERENCANAKAN KEBERHASILAN

Selamat jumpa para pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh keberhasilan. Sahabat, sesungguhnya keberhasilan  merupakan hak setiap orang. Masalahnya adalah bagaimana orang mengusahakan dirinya untuk bisa mencapai keberhasilan. Ada orang yang sangat gigih untuk mencapai keberhasilan, ada yang biasa-biasa saja. Ada yang kelihatannya biasa saja namun sebenarnya sangat mengusahakan keberhasilan bagi hidupnya sendiri.

Sahabat, sesungguhnya tidak ada keberhasilan yang dicapai dengan instan. Tidak ada orang yang menjual keberhasilan. Satu-satunya orang yang bisa memberimu keberhasilan adalah dirimu sendiri. Bukan dengan uang dan harta yang kamu miliki lalu kamu bisa mendapatkan keberhasilan. Sahabat, kamu baru bisa mendapatkannya ketika kamu benar-benar bersedia bekerja keras dan mendedikasikan diri bahkan hidupmu  untuk tujuan yang ingin kamu capai.

Memang untuk berhasil tidak semudah membalikkan telapak tangan.  Terkadang kita harus menghadapi banyak sekali ujian, tantangan dan harga yang harus dibayar.  Ada cukup banyak  tokoh besar dalam Alkitab  sebelum mengalami penggenapan janji Tuhan  harus mengalami proses, harus melewati tahapan-tahapan yang tidak mudah.

Sahabat, Ayub merupakan seorang yang berhasil.  Sebagai orang yang berhasil bukan berarti Ayub tidak pernah gagal dalam hidupnya.  Ayub pun harus mengalami kegagalan demi kegagalan, penderitaan dan keterpurukan yang luar biasa.

Namun Ayub tidak pernah menyerah dan putus asa di tengah jalan.  Ia tetap bangkit dan mengarahkan pandangannya kepada Tuhan.  Ayub tetap bersyukur kepada Tuhan.  Di tengah keterpurukannya Ayub masih sanggup berkata,  “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”  (Ayub 1:21).

Bahkan Ayub juga mengingatkan kita,  “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk? Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.”  (Ayub 2:10-b).

Sahabat, gagal bukan akhir dari segalanya.  Tetaplah mengucap syukur seperti Ayub, karena kegagalan bukan rencana Tuhan, walau terkadang Tuhan izinkan kegagalan itu terjadi, supaya kita belajar  untuk tidak menyombongkan diri. Belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.  Kegagalan mengingatkan kita untuk introspeksi diri, mungkin selama ini kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri dan belum melibatkan Tuhan dalam setiap rencana kita. 

Ingatlah! Sahabat, saya pernah gagal, dan saya yakin kamu pun pernah gagal. Tapi satu hal yang perlu senantiasa kita ingat, rencana Tuhan atas hidup kita tidak pernah gagal, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”  (Ayub 42:2). Tuhan juga merencanakan keberhasilan bagi kita. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk membuat kita berhasil. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para Pendukung Kristus.
    Salam sehat utk Saudara semuanya dan tetap semangat bersama Tuhan
    Puji Tuhan ….kabar baik …??..Tuhan sudah melindungi dan memelihara kami dalam seminggu istirahat malam ini dan terlebih dari itu Tuhan masih memberi kesempatan utk merenungkan & menikmati Firman Tuhan pagi ini.
    Trm.kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg membawa sukacita utk kita karena Rencana Tuhan tak pernah gagal utk kita.
    Mari kita belajar dari kegagalan yg kita alami utk selalu mendekat kpd Tuhan, karena Dia lah yg membuat berhasil.
    Tuhan Yesus Memberkati Saudara semuanya…Mari libatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita ….Have a Blessed weekend…???

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *