TUHAN MENGATUR SETIAP LANGKAH

TUHAN MENGATUR SETIAP LANGKAH

Saudaraku, aku menikmati penggenapan firman Tuhan berikut: “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (Mazmur 37:23-24) melalui rangkaian peristiwa berikut ini:

Senin sore, 6 Mei 2024, sepulang dari check up Kensa di RSUP Dr. Kariadi, aku bersiap untuk berbelanja. Rencanaku, aku akan memasak bekal yang akan kubawa ke Jakarta keesokan hari. Yah, hari Selasa dan Rabu adalah jadwal Kensa untuk menjalankan program PET CT Scan yang sudah terjadwal dari dua minggu sebelumnya. Ini adalah program evaluasi setelah dia menyelesaikan 3 siklus kemoterapi dengan obat baru. Kami perlu tahu efektivitas obat dan keberhasilan obat ini dalam memerangi sel-sel kanker yang masih bersarang di tubuh Kensa.

Pada saat menuju swalayan untuk berbelanja, sebuah Whatsapp masuk. Ternyata dari RS Kanker Dharmais. Jadwal Kensa harus di- reschedule karena alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan rusak! Hmm.., sejenak aku kaget. Semua yang sudah kurencanakan dan kutata rapi mendadak menjadi berantakan. Aku  sudah memesan 1 kamar hotel di dekat RS untuk check in pada 7 Mei 2024 yang tidak bisa di-refund atau pun di-reschedule karena jadwalnya cuma tinggal keesokan hari. 

Berdiam sejenak, aku sudah mulai bisa mengucap syukur. Yah, bersyukur informasi ini kuterima sebelum kami memulai perjalanan kami ke Jakarta. Yang pasti, Tuhan tahu kami lelah. Karena sebelum kami ke Semarang di hari Senin itu, pada Sabtu dan Minggu kami berada di Sragen untuk mengadakan ibadah 100 hari Ibu berpulang. Tuhan mau kami beristirahat dulu sebelum kembali berjuang. Puji Nama Tuhan. Tuhan sungguh baik.

Karena tidak jadi ke Jakarta, kuputuskan untuk menunda belanja dan pulang ke rumah. Terpikir olehku, ikhlas sajalah reservasi hotel hangus karena di aplikasi memang sudah tidak bisa di-refund / reschedule. Tapi, entah kenapa mendadak terpikir olehku, mengapa aku tidak mencoba menghubungi langsung Traveloka melalui CS atau email dan memperjuangkan reservasi ini supaya tidak hangus. Sayang juga menghanguskan berkat Tuhan, pikirku.

Maka Senin malam itu kutulis sebuah email ke Traveloka. Sebuah email yang sangat jujur. Kuceritakan semua kronologi dan kusertakan Whatsapp dari Rumah Sakit. Aku memohon bisa mendapatkan kebijakan dari Traveloka untuk bisa reschedule ke tanggal baru. Amazingly, ternyata emailku direspons baik. Agen ini meminta aku untuk memberiku tanggal baru, supaya mereka bisa mengurus dan menerbitkan voucher baru untukku.

Ada masalah berikutnya untukku. Karena RS hanya memberi info bahwa perbaikan alat adalah 1 – 2 minggu. Tidak pasti sekali waktunya. Aku harus bisa memberikan tanggal baru kepada Agen paling lambat pada hari Selasa, 7 Mei maksimal jam 14.00 karena seharusnya aku check in di tanggal dan jam tersebut. Jujur, ini sangat membingungkan. Kutimbang-timbang, kubawa dalam doa dan kupikirkan. Sampai akhirnya dengan semua perhitungan sekaligus keberserahanku kepada Tuhan, aku submitted tanggal baru yaitu check in 21 Mei dan check out 22 Mei 2024. 

Hari-hari berlalu dengan semua dinamikanya. Urusan keluarga, urusan pekerjaan, mendengar kabar bahwa Aji adikku yang di Sragen sakit karena gula nya yang kambuh, semuanya bercampur jadi satu. Aku belum bisa menengok Aji karena pikirku aku ingin menyelesaikan satu persatu urusanku, terutama urusan program Kensa di Jakarta ini. Tuhan sudah melancarkan jalan-jalanku karena setelah reservasi hotel bisa ku-reschedule, aku juga bisa mendapatkan jadwal PET CT dari RS yang sesuai dengan tanggal reservasi hotelku yang baru. Puji Tuhan!

Ternyata Tuhan mempercayakan sebuah cerita yang lain dari apa yang kurancangkan. Jalan cerita yang sangat mengejutkanku, tetapi juga sekaligus membuatku sangat amazed dengan cara-Nya mengatur setiap langkahku.

Senin siang 20 Mei 2024, di saat aku mulai kembali mempersiapkan perjalananku ke Jakarta, ternyata Tuhan memanggil adikku Aji pulang ke rumah-Nya. Kali ini semuanya terasa lebih berantakan lagi. Hatiku hancur berkeping-keping rasanya. 

Tapi sekali lagi, Tuhan itu sungguh baik. Dikembalikan-Nya akal sehatku dengan segera. Di sela-sela tangis kesedihanku, kusampaikan kepada Mas Sapto, kakakku untuk mengatur pemakaman adikku di hari Selasa pagi. Supaya pada Selasa sorenya aku tetap bisa berangkat ke Jakarta. Supaya aku tetap bisa mengerjakan dua hal besar ini, memakamkan adikku dan mendampingi anakku memperjuangkan kesembuhan sempurnanya. Kalau harus ditunda, semuanya harus diatur kembali dari awal. Itu akan lebih susah lagi.

Pada saat perjalanan ke Jakarta, air mataku masih terus mengalir. Meratapi kepergian adikku, dan tidak bisa hadir di ibadah penghiburannya. Tapi kutahu, aku harus terus melangkah maju. 

Satu hal yang terasa menenangkan dan membuatku terkagum dengan rencana Tuhan, ada banyak tanggal dan hari yang bisa kupilih untuk membuat reservasi baru, Tuhan menuntunku untuk memilih hari Selasa, 21 Mei 2024. Secara logika, waktu dua minggu yang dibutuhkan RS untuk perbaikan alat, itu jatuhnya di hari Senin, 20 Mei 2024. Waktu yang terasa jauh lebih tepat dan convenience untuk bepergian karena kami bisa berangkat di hari Minggu. Tapi tidak kupilih tanggal itu. Karena ternyata, di Timeline yang Tuhan sudah rancangkan, di hari dan tanggal itu, aku harus menemani dan merawat adikku sebelum kami berpisah selama-lamanya. 

Sungguh hari-hari yang tidak mudah dan berat. Tapi aku terus bisa melihat, semuanya baik dan indah di dalam penyertaan dan pertolongan Tuhan. Tuhan mencukupkan kekuatan dan memberikan penghiburan yang kubutuhkan. (Novi Reksanto).

Renungan Lainnya