Tuhan DEKAT dengan ORANG yang HINA

Tuhan DEKAT dengan ORANG yang HINA

Sahabat, yang lazim orang senang DEKAT dengan para penguasa, para konglomerat, orang-orang yang terkenal, dan para tokoh masyarakat. Tapi justru Tuhan dekat dengan orang yang hina, orang yang direndahkan, orang yang dianggap sampah masyarakat, orang yang ditolak, dan orang yang dipandang dengan sebelah mata.

Penggambaran Tuhan yang mahatinggi dan manusia yang rendah bukan dimaksudkan supaya hamba-hamba-Nya diliputi kekaguman dan pemujaan. Sebaliknya, ini merupakan peringatan akan apa yang dapat dilakukan Tuhan dari takhta-Nya yang kudus. Dia dapat membolak-balikkan keadaan manusia. Bagi-Nya mengangkat derajat orang miskin dan hina bukanlah hal yang sulit. Ia juga dapat menghapus aib manusia dan menggantinya dengan kebanggaan dan sukacita.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Tuhan DEKAT dengan ORANG yang HINA”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 113:1-9 dengan penekanan pada ayat 7-9. Sahabat, Mazmur haleluya ini juga permulaan dari kumpulan mazmur yang dalam tradisi Yahudi disebut hallel (Mazmur 113-118). Mazmur hallel dikaitkan  dengan beberapa perayaan utama umat Yahudi, terutama dalam konteks  perayaan Paskah. Mazmur 113-114 dilantunkan sebelum memulai makan Paskah, Mazmur 115-118 untuk mengakhirinya.

Pemazmur menguatkan bahwa Tuhan bukan saja memperhitungkan ibadah dan ketaatan kita, tetapi juga memperhatikan hidup kita sehari-hari. Marilah kita mengimani bahwa pengakuan akan Tuhan Yang Mahatinggi bukan sekadar ungkapan pemujaan, melainkan pengingat bahwa Dia sanggup mengangkat kita dari segala kerendahan, kehinaan, dan keterpurukan, bahkan kehancuran hidup.

Tuhan menginginkan kita hidup sederajat dengan sesama sekalipun jalan hidup kita berbeda. Lihatlah Hana dan Maria yang ditinggikan Allah (1 Samuel  2:1-10 dan Lukas 1:46-55). Ada kalanya Allah meninggikan kita melalui peristiwa-peristiwa ajaib karena itu marilah kita sadari dan kita akui bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.


Sahabat, Kristus telah datang bahkan tinggal bersama ciptaan-Nya. Dia mau  menyamakan diri dengan mereka yang mengalami diskriminasi sosial  dan agama. Dia datang untuk memulihkan tatanan yang rusak karena  dosa. Mari sekarang bersama umat Tuhan lainnya, kita memuji Dia dan mengagungkan nama-Nya dengan sikap kita yang tidak diskriminatif terhadap orang yang berbeda dengan kita.

Berdasarkan  hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa harapan Pemazmur yang terdapat dalam ayat 2-4?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari pernyataan Pemazmur di ayat 7-9?

Selamat sejenak merenung. Ingatlah: Yang merasa diri rendah dan tak berdaya dipandang dan dimuliakan Tuhan, bukan yang merasa kaya, mulia, dan terpandang. (pg).

Renungan Lainnya