TAWAR MENAWAR. Tawar menawar adalah suatu jenis negosiasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Hal ini biasanya dilakukan di pasar tradisional. Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik orang tetap pergi belanja ke pasar tradisional.
Tawar-menawar adalah ketika dua pihak yang terlibat dalam transaksi seperti pembelian barang dan jasa menegosiasikan harga sampai kedua belah pihak dapat saling menyepakati harga. . Proses tawar-menawar melibatkan dua pihak yang membuat penawaran berurutan dan penawaran balasan satu sama lain sampai harga disepakati. Individu yang mencoba untuk membeli barang dan jasa berusaha untuk membayar jumlah yang paling kecil (sedikit), sedangkan tujuan utama penjual adalah untuk memaksimalkan harga jual.
Tindakan tawar-menawar telah ada sejak zaman baheula dan berlanjut hingga saat ini. Abraham pernah melakukan tawar-menawar dengan TUHAN agar tempat di mana Lot tinggal tidak dihukum atau diselamatkan karena hitungan orang benar yang ada di dalamnya (Kejadian18:22-33). Akhirnya hanya Lot dan keluarganya yang diselamatkan, tetapi tempat itu dimusnahkan.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “There is Hope to Get Deliverance (Ada Pengharapan untuk Mendapatkan Kelepasan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 14:12-23. Sahabat, Yehezkiel 14 dimulai dengan kedatangan beberapa tua-tua Israel kepada Yehezkiel. Sekilas, kunjungan mereka nampak mulia karena mereka seolah-olah bermaksud mencari petunjuk Allah. Namun, Allah mengecam mereka karena Ia tahu bahwa mereka adalah para penyembah berhala yang menjalankan kehidupan yang menyimpang dari kehendak-Nya. Dalam kecamannya, Allah langsung menunjukkan sumber dosa mereka, yakni hati yang sudah terpikat oleh berhala. Kondisi keterpikatan hati mereka telah sangat parah, sehingga tegoran dan kecaman Allah yang disampaikan berkali-kali tak mereka hiraukan.
Yehezkiel belum mengajukan tawar-menawar dengan TUHAN tentang Israel. Tetapi, TUHAN memberitahukan bahwa Ia akan menjatuhkan hukuman karena negeri itu telah tidak setia lagi kepada-Nya. Ia akan memusnahkan persediaan makanan dan mendatangkan kelaparan atas mereka, binatang buas atau pedang, atau sampar.
Sahabat, penghukuman itu tidak akan berubah meskipun ada Nuh, Daniel, dan Ayub di antara mereka. Hanya ketiga orang ini yang akan selamat, sedangkan seisi negeri itu tetap akan binasa. Ketiga orang itu bahkan tidak dapat menyelamatkan orang-orang terdekat atau siapa pun juga. (Ayat 12-20) Penghukuman yang berat dari TUHAN akan tetap dijatuhkan atas seluruh Yerusalem, atas manusia dan binatang. Keempat hukuman itu, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas dan sampar akan dijatuhkan atas mereka yang hidup dalam kejahatan (Ayat 21).
Ini dia yang luar biasa, KASIH TUHAN TIDAK BERKESUDAHAN, Ia tetap meninggalkan sisa orang yang terluput bersama anak-anak lelaki dan perempuannya. Mereka ini akan menjadi PENGHIBURAN bagi Yehezkiel dan orang-orang di dalam pembuangan sehingga dapat menerima malapetaka yang telah TUHAN jatuhkan atas Yerusalem. Tingkah laku mereka yang berbeda akan menunjukkan alasan TUHAN menghukum Yerusalem (Ayat 22-23).
Sahabat, TUHAN tidak main-main dalam penghukuman-Nya. Setiap orang yang bersalah akan menerima penghukuman yang berat. Orang benar tidak dapat melepaskan orang-orang jahat dari penghukuman, hanya orang-orang benar itulah yang akan diselamatkan. TUHAN yang adil tetap menunjukkan kasih-Nya. Tidak semua orang dihukum. Masih ada sisa umat yang mendapatkan kelepasan. Ada pengharapan untuk mendapatkan kelepasan. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari Kejadian 18:22-33?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Bimbinglah orang lain untuk menerima kebenaran-Nya! Dengan demikian, kita dapat memperoleh keselamatan bersama-sama. (pg).