SUARA TUHAN. Sahabat kata TUHAN adalah kata paling dominan dalam Mazmur 29. Kata tersebuti diulang 18 kali, seakan-akan Daud ingin memenuhi pikiran dan perasaan pembacanya dengan TUHAN. Jika kita meneliti beberapa nama tempat yang disebut oleh Daud, kita akan mendapati wilayah geografis yang mencakup seluruh wilayah Israel. Libanon (Ayat 5) terletak di wilayah Utara Israel, sedangkan padang gurun Kadesh (Ayat 8) terdapat di wilayah Selatan Israel.
Daud ingin memastikan bahwa tidak ada ruang tersisa dalam hati seseorang yang diisi dengan hal lain selain TUHAN. Hanya TUHAN saja, dengan segala keagungan, kemuliaan dan kemegahan-Nya, yang sepatutnya memenuhi pikiran kita. Pikirkanlah Dia! Daud melakukannya dan ia tidak tahan untuk tidak mengajak “para penghuni sorgawi” (Ayat 1). Perkataan tersebut berasal dari bahasa Ibrani yang arti harfiahnya adalah “anak-anak Allah”.
Jadi, yang dimaksud bukan hanya para malaikat di surga, tetapi juga semua orang yang percaya kepada Allah, untuk menyembah dan memuliakan TUHAN bersama dengan dirinya. Seandainya kita mengarahkan hati dan pikiran kita hanya kepada TUHAN, orang-orang akan terbawa untuk sujud menyembah dan memuliakan TUHAN.
Sebelum kita mengajak orang lain untuk menyembah dan memuliakan Tuhan pun, kehadiran kita yang terfokus penuh pada Tuhan pun sudah akan membuat suasana terasa berbeda, sehingga orang lain bisa “merasakan” kehadiran TUHAN. Begitu besar kuasa TUHAN jika Tuhan hadir dalam hidup kita.
Kemudian, ada frase “Suara TUHAN” yang diulang 7 kali. Angka 7 adalah angka sempurna bagi orang Yahudi. Perhatikan bagaimana Daud menggunakan frasa “Suara TUHAN” yang mengatur alam (Ayat 3-9). TUHAN berkuasa penuh atas alam.
Gambaran tentang suara TUHAN dalam Mazmur 29 mengingatkan kita pada peristiwa penciptaan dalam Kejadian 1 yang mencatat bagaimana TUHAN menciptakan dunia beserta segala isinya. “Berfirmanlah Allah (Kejadian 1:3,6,9,11,14, 20,24,26,29) … Dan jadilah demikian (Kejadian 1:7,11,15,24, 30).”
Sahabat, suara TUHAN tak boleh diabaikan karena pasti penting dan berkuasa. Suara TUHAN mencipta, memberi kehidupan, dan memelihara. Saat ini, suara apa yang lebih banyak kita dengarkan dan kita anggap penting? Sadarilah bahwa suara-suara lain itu membunuh dan menumpulkan kita. Dengarkanlah suara TUHAN dan taatilah!
Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “The Sovereign God (Tuhan yang Berdaulat)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 29:1-11. Sahabat, persoalan hidup terkadang membuat kita putus asa dan hilang harapan. Kita seolah-olah hidup ini begitu miris dan tak ada jalan keluar untuk persoalan yang kita hadapi. Ketika kelemahan, keterbatasan, dan keputusasaan melanda, apa sikap yang seharusnya ditunjukkan oleh kita sebagai orang percaya?
Daud mengingatkan dan mengajak segenap makhluk untuk memberikan kemuliaan hanya bagi Tuhan. Dialah Allah yang berkuasa dan berdaulat sepenuhnya atas segala yang diciptakan.
Daud mengajak segenap penghuni surgawi untuk memberikan kemuliaan dan sembah hanya kepada Tuhan semesta alam (Ayat 1-2). Suara-Nya diperdengarkan kepada segenap alam ciptaan, dari air dan gunung hingga pohon dan rusa (Ayat 3-9). Dialah Allah yang memberikan kekuatan serta memberkati segenap umat-Nya.
Maka, Daud mengajak umat untuk mengakui kebesaran Allah atas segalanya. Tidak ada apa pun yang lebih menggentarkan daripada Allah yang hidup dan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya (Ayat 10).
Melalui sejarah dunia, Tuhan telah menyingkapkan kuasa-Nya dengan mukjizat-mukjizat atas alam semesta. Kepada Dialah umat Allah dalam bait-Nya yang kudus akan berseru, “Mulialah TUHAN!” (Ayat 9).
Sahabat, jika dalam menjalani kehidupan ini kita memahami bahwa Allahlah yang berkuasa dan berdaulat atas segalanya, kita akan sampai pada sebuah pengakuan dan seruan “Mulialah TUHAN!”. Tidak ada masalah yang terlalu besar yang Tuhan tidak dapat selesaikan; dan tidak ada persoalan hidup yang terlalu kecil yang luput dari perhatian-Nya. IA BERDAULAT SEPENUHNYA!
Kuasa yang telah Tuhan nyatakan dalam sejarah berlangsung di dalam kehidupan orang percaya dalam menghadapi persoalan hidup. Ketika kita merasa lemah dan terbatas, jangan pernah berputus asa. Ingatlah, Tuhan akan memberikan kepada kita hikmat dan kekuatan.
Sahabat, kuasa yang telah dinyatakan pada zaman dahulu akan bekerja juga dalam hidup kita. Dialah Allah yang tidak pernah berubah. Itulah janji-Nya bagi umat yang percaya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 11?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mari tingkatkan kemampuan kita membaca dan merenungkan kebenaran Firman TUHAN, sehingga kita akan memeroleh kekuatan baru setiap hari. (pg).