Sahabat, sadar atau tidak, setiap hari kita bertemu dengan begitu banyak pilihan dan keputusan kita akan sangat menentukan langkah selanjutnya. Ketika kita bangun pagi, kita bisa memilih apakah mau mengambil waktu sejenak untuk benar-benar bangun terlebih dahulu, kemudian bersaat teduh; atau langsung mandi; atau langsung menikmati segelas kopi hangat; atau langsung menikmati sepiring buah segar?
Sampai kita kembali tidur kita akan terus bertemu dengan berbagai macam pilihan yang akan berbeda hasilnya tergantung dari apa yang kita pilih. Ingatlah: Pilihan tepat jadi berkat. The right choice of being a blessing.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kita Amsal dengan topik: “The Right Choice of being A Blessing.” Bacaan Sabda saya ambil dari kitab Amsal 28:1-28 dengan penekanan pada ayat 18. Sahabat, Pengamsal dalam Amsal 28 mencoba membandingkan kehidupan orang fasik dan orang benar. Betapa orang yang terus-menerus berbuat fasik akan senantiasa dilanda ketakutan, mereka siap lari walaupun tidak ada yang mengejarnya. Meskipun mereka berpura-pura tenang, ada ketakutan- ketakutan tersembunyi yang menghantui mereka ke mana pun mereka pergi, sehingga mereka takut sekalipun tidak ada bahaya yang menimpa atau mengancam mereka.
Sebaliknya, alangkah tenteramnya orang-orang yang senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni dan bebas dari pelanggaran, dan dengan demikian menjaga diri mereka tetap ada di dalam kasih Allah, mereka menikmati keamanan dan ketenangan pikiran dengan rasa kudus: Orang benar merasa aman seperti singa, ya seperti singa muda.
Selanjutnya dalam ayat 18, Pengamsal membandingkan orang jujur dan tidak jujur. Orang yang jujur selalu aman. Orang yang berbuat jujur, yang berbicara seperti ia berpikir, yang matanya dalam segala hal hanya tertuju semata kepada kemuliaan Allah dan kebaikan saudara-saudaranya, yang tidak mau, demi apa pun di dunia, melakukan suatu hal yang tidak adil jika ia mengetahuinya, yang segala perilaku hidupnya tidak bercela, ia akan diselamatkan di kehidupan nanti. Kita mendapati sekumpulan orang-orang mulia dari orang-orang yang di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta (Wahyu 14:5). Mereka akan aman sekarang.
Sahabat, kejujuran dan kelurusan akan menjaga orang, akan memberi mereka rasa aman yang kudus di masa-masa terburuk. Mereka bisa saja terluka, tetapi tidak bisa disakiti.
Sebaliknya, orang-orang yang palsu dan tidak jujur tidak pernah aman: Siapa berliku-liku jalannya, yang ingin mengamankan dirinya dengan perbuatan-perbuatan curang, dengan menipu dan berkhianat, atau dengan menumpuk harta benda yang diperoleh secara keji, ia akan jatuh, bahkan, ia akan langsung jatuh ke dalam lobang, bukan secara perlahan-lahan, dan dengan diberi peringatan sebelumnya, melainkan secara tiba-tiba, tanpa diberitahu sebelumnya.
Keadaannya paling tidak aman ketika ia merasa paling terlindungi. Ia langsung jatuh, sehingga tidak mempunyai waktu entah untuk berjaga-jaga melawan kehancurannya atau membuat persediaan untuk menghadapinya, karena datangnya mengejutkan, maka itu akan menjadi kengerian yang luar biasa hebat baginya.
Sahabat, jatuh bangunnya seseorang dan juga institusi tergantung pada pilihan kita sendiri. Pilihan untuk hidup dalam kefasikan atau kebenaran, kejujuran atau kedustaan, takut akan Tuhan atau mengeraskan hati, dan seterusnya. Selamat menjalani hidup dengan pilihan yang tepat. The right choice of being a blessing. Haleluya!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 19?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 20?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Dalam kehidupan, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan-pilihan. Karena itu, pilihlah sesuatu yang membawa kepada kehidupan. (pg).