Si Boen, teman sepelayanan di kala muda, sore itu dia bercerita tentang masa kecilnya. Ia mengenang kejadian saat ia harus lari sementara dari rumah setiap kali melakukan kesalahan yang membuatnya harus dihukum. Karena takut, ia kemudian akan mengungsi sejenak ke rumah Engkongnya (Kakeknya) yang tak jauh dari rumahnya. Ia tahu bahwa di tempat tersebut ia akan aman untuk sementara sampai kemarahan orangtuanya mereda dan ia dipanggil pulang ke rumah. Rumah Engkongnya menjadi tempat perlindungan.
Bagi penduduk Israel tersedia Kota-kota Perlindungan. Kota-kota perlindungan sejatinya adalah kurang lebih enam kota yang dikhususkan di dalam negeri yang telah diberikan oleh Allah bagi bangsa Israel. Kota-kota tersebut merupakan tempat pelarian bagi mereka yang butuh tempat bersembunyi untuk sementara, saat nyawa mereka sedang dalam bahaya. Kota-kota tersebut menjadi tempat perlindungan yang aman.
Untuk lebih memahami topik tentang: “TEMPAT PERLINDUNGAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 35:9-34. Sahabat, untuk penduduk Israel, akan disediakan kota-kota perlindungan bagi orang-orang yang secara tidak sengaja menyebabkan terbunuhnya orang lain. Di tempat-tempat tersebut mereka beroleh jaminan keselamatan (ayat 11-15).
Namun tidak dapat dipungkiri, sebuah kejahatan telah terjadi walaupun secara tidak sengaja. Itu berarti tetap ada konsekuensi yang harus ditanggung. Pertumpahan darah harus ditebus dengan pertumpahan darah pula. Dalam hal ini, Imam Besar menyimbolkan menjadi penanggung dan penebus kesalahan orang-orang yang bersalah. Kematian Imam Besar menebus kesalahan para pembunuh tak sengaja tersebut sehingga sesudah Imam Besar mangkat, mereka bebas kembali beraktivitas dan keluar dari status tahanan kota.
Kita pun acap melakukan kesalahan yang tak dapat kita selesaikan sendiri. Kita bersyukur bahwa kita dapat mengandalkan kemujaraban darah Kristus yang tercurah di atas salib untuk menebus dosa-dosa kita, sehingga dengan memohon ampun kepada-Nya, dosa kita dibereskan dengan tuntas.
Darah Kristus memutuskan ketegangan yang terjadi antara pelanggaran yang telah terjadi dan harus dihukum di satu sisi, dengan kemurahan dan belas kasih Allah di sisi lain. Banyak orang hidup dalam kecemasan besar, karena belum mengetahui kota perlindungan yang Tuhan sediakan ini. Kita yang sudah ditebus Tuhan dan hidup dalam kebebasan penuh, bersediakah kita menunjukkan jalannya kepada mereka?
Sahabat, jika kota-kota perlindungan dapat menjadi tempat yang aman di masa lalu, di masa kini kota-kota perlindungan tersebut menjadi nyata dalam pribadi Kristus yang senantiasa menerima kita yang butuh perlindungan akan hal apapun. Kita hanya perlu berlari kepada-Nya, memohon penyertaan-Nya dan diam dengan aman di dalam-Nya. Sungguh hingga kini tak ada yang sebaik Tuhan kita dalam melindungi milik kepunyaan-Nya.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang menjadi “Kota Perlindungan” bagimu saat ini?
- Kita sudah ditebus dan sudah dibebaskan oleh Tuhan Yesus, lalu apa yang menjadi kewajiban kita saat ini?
Selamat sejenak merenung. Tuhan Yesus menolong dan memberkati. (pg)