TEMBANG MADAH di saat NATAL

TEMBANG MADAH di saat NATAL

Sahabat, lebih dari duaribu tahun yang  silam, di kota Yerusalem, terdengarlah Maria, perempuan yang beroleh kasih karunia Tuhan,   melantunkan tembang madah (pujian) bagi Tuhan.  Suatu anugerah besar bagi Maria karena Tuhan berkenan menjadikannya saluran berkat bagi dunia, karena melalui dirinya lahirlah Sang Juruselamat dunia. 

Untuk menggenapi rencana Tuhan tersebut,  Maria berani membayar harga yaitu menanggung risiko besar, bisa dihukum mati karena dituduh berzinah.  Karena itulah di tengah-tengah situasi sulit Maria bisa bersyukur dan mendedangkan madah  dan memuliakan Tuhan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “TEMBANG MADAH di saat NATAL”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Injil Lukas 1:46-56. Sahabat,  atas respons dan peneguhan dari Elizabet, Maria dengan sukacita mendedangkan madah yang begitu indah kepada Allah. Madah Maria dalam bahasa Latin disebut magnificat artinya memuliakan. Madah tersebut muncul dari hati Maria yang terdalam, menyangkut karya Allah yang besar atas dirinya dan umat-Nya.

Dalam bagian yang pertama (ayat 46-49), Maria memuji Allah karena perkara besar yang Allah telah lakukan bagi dia. Maria memahami keberadaan dirinya. Terlebih di hadapan Allah, ia hanya seorang hamba. Itulah sebabnya, orang akan menyebut dia berbahagia karena telah dipilih untuk mengandung dan melahirkan Anak Allah.

Sedangkan pada bagian yang kedua (ayat 50-53), Maria memuji Allah karena kekudusan, rahmat, dan kuasa-Nya, yang ditujukan kepada orang-orang yang takut akan Dia. Allah juga akan menunjukkan kuasa-Nya atas mereka yang meninggikan diri, yaitu mereka yang angkuh, penguasa yang korup, dan orang kaya yang tidak memedulikan orang miskin.

Di bagian terakhir,  ketiga (ayat 54-55), Maria memuji Allah yang setia pada
perjanjian-Nya dengan umat-Nya.

Sahabat, dari madah Maria, nyata imannya bahwa Allah akan setia memelihara
umat-Nya sebagaimana yang telah Dia janjikan kepada Abraham, nenek moyang mereka. Dari pokok-pokok iman di dalam madah Maria, nyata juga pengharapannya sebagai umat Allah, yaitu bahwa Allah akan bertindak menolong mereka.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Mengapa Maria mendedangkan tembang madah bagi Allah? (Ayat 46-49)
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 50 -53?
  3. Mengapa Maria mendendangkan tembang madah bagi Allah? (Ayat 54 – 55)

Selamat sejenak merenung. Selamat Natal. Selamat memasuki dan menjalani tahun baru 2022.  Pujilah Allah dengan segenap hati dan dengan segenap kesadaran serta pemahaman kita. Terpujilah Tuhan! (pg)

Renungan Lainnya