Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena kita tetap dapat bersuka cita di dalam Tuhan ketika kita harus melewati masa pandemi Covid -19. Sahabat, kadang masalah atau pergumulan hidup membuat kita tidak dapat lagi mengucap syukur kepada Tuhan. Sesungguhnya tidak seorang pun yang tidak memiliki masalah. Ada cukup banyak orang yang pernah mengalami permasalahan yang sulit dan menekan hidupnya. Tetapi justru ketika menghadapi masalah itulah terlihat bagaimana iman dari orang yang mengalami masalah tersebut.
Saat ini pandemi Covid – 19 masih berlangsung hampir di seluruh dunia. Di tengah-tengah pandemi seperti ini tentu cukup banyak orang yang kena dampaknya. Kesulitan yang ekstrem sedang dialami oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. Dalam situasi seperti itu, mari kita merefleksikan satu perikop dari kitab Habakuk 3:17-19 di bawah judul: “Nyanyian iman.”
Sahabat, perikop yang kita gali saat ini melukiskan tentang kondisi ekstrim yang mungkin dialami oleh semua orang saat ini. Pada saat kitab Habakuk ini ditulis, kebanyakan masyarakat yang tinggal di Kanaan hidup dari kegiatan agraris, yaitu bercocok tanam dan berternak. Jadi, kondisi yang diceritakan di ayat 17 merupakan suatu kondisi yang mengerikan. Semua tanaman yang sedang ditanam tiba-tiba habis begitu saja. Pohon ara, pohon anggur, pohon zaitun tidak berbuah, serta hasil ladang pada saat itu tidak menghasilkan apa pun, entah karena hama, banjir, atau justru karena kekeringan. Jika semua tanaman saja tidak menghasilkan, tentu saja tidak ada bahan makanan bagi ternak-ternak. Kambing dan domba yang membutuhkan banyak rumput terhalau dari kandang, apalagi lembu dan sapi yang membutuhkan lebih banyak rumput daripada kambing dan domba.
Dalam pasal 3 ini disebutkan bahwa Habakuk berdoa dengan nada ratapan, hal yang tidak dituliskan di pasal-pasal sebelumnya. Awalnya ia tidak mengerti maksud Tuhan yang sepertinya menutup mata terhadap kefasikan, serta membiarkan bangsanya ditindas bangsa lain. Akhirnya terjawab sudah pergumulan Habakuk selama ini, bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan orang-orang yang hidup benar di hadapan-Nya, karena itu meski kegelapan masih melingkupi bangsanya Habakuk tidak membiarkan dirinya larut dalam kepedihan yang berkepanjangan.
Di dalam Tuhan selalu ada masa depan dan harapan. Walau sepertinya berlambat-lambat, saatnya pasti akan tiba, karena janji Tuhan adalah ya dan amin, “Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” (Habakuk 2:3).
Dengan mata iman, Habakuk mampu melihat jauh ke depan melampaui realita dan kemustahilan yang ada, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (ayat 17-18).
.
Ingatlah! Sahabat, persepsi yang benar mengenai karya Allah, akan memunculkan respons yang berbeda saat kesulitan melanda. Karya Tuhan tak hanya dapat kita rasakan ketika keadaan serba baik. Ketika kita berada dalam kondisi sulit, tetapi kita mampu bersyukur karena meyakini bahwa Allah tak pernah meninggalkan kita, itu pun merupakan karya Allah! Tembang yang Habakuk lantunkan, semoga dapat menginspirasi kita untuk melakukan hal yang sama, terutama pada masa-masa sulit seperti saat ini. Maukah Sahabat melakukannya? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg)
Shaloom….Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus
Salam sehat dan pebuh semangat di dalam Kristus.
Puji Tuhan…??, Kabar baik kita masih diberi kesempatan utk menerima Firman Tuhan pagi ini serta menikmati kasih setia-Nya yg tak berkesudahan bagi kita.
Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengajak kita utk belajar dari iman nabi Habakuk yang tetap mengucap syukur kepada Tuhan , walaupun di dalam situasi yang sangat sulit.
Habakuk percaya bahwa di dalam Tuhan ada masa depan yang penuh dengan pengharapan. …Immanuel.
Tuhan Yesus Memberkati….Selamat beraktivitas dengan melakukan Tembang Habakuk….???