Tautan yang Tak Terputus

Tautan yang Tak Terputus

Saudaraku, mari kita membaca dan merenungkan  Yohanes 15:5. Pernahkah Saudara kehilangan sinyal internet di saat yang paling krusial? Bayangkan,Saudara sedang mengikuti rapat penting, memesan transportasi online, atau mencari informasi mendesak, dan tiba-tiba koneksi terputus. Rasa frustrasi yang muncul terasa begitu nyata. Di dunia modern ini, sinyal internet menjadi penghubung vital yang memungkinkan banyak hal berjalan. Tanpanya, perangkat paling canggih pun menjadi tak berguna.

Kehilangan sinyal ini mengingatkan kita pada kehidupan rohani. Relasi kita dengan Tuhan sering kali seperti jaringan internet: Ada kalanya stabil, namun ada pula saat-saat di mana koneksi terasa lemah atau bahkan terputus. Yesus menggambarkan hubungan ini melalui perumpamaan pokok anggur dan ranting dalam Yohanes 15:5: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Yesus adalah pokok anggur, sumber kehidupan sejati. Seperti ranting yang hanya bisa hidup dan berbuah jika tetap terhubung dengan pokoknya, kita membutuhkan hubungan yang erat dengan Tuhan agar hidup kita berbuah. Namun, tidak jarang kita seperti ranting yang ingin hidup sendiri, mencoba melepaskan diri dari pokoknya dengan berbagai alasan: Kesibukan, kelelahan, atau merasa cukup mampu mengandalkan kekuatan sendiri. Akibatnya, kita mulai merasakan kekeringan rohani.

Ketika “sinyal” dengan Tuhan melemah, gejalanya segera terasa. Kehidupan doa mulai terasa hambar, ibadah menjadi sekadar rutinitas, dan membaca Firman Tuhan kehilangan daya tariknya. Keputusan-keputusan besar diambil tanpa meminta hikmat dari Tuhan, sering kali berujung pada kebingungan dan kekeliruan.

Tidak hanya itu, BUAH-BUAH ROHANI  yang seharusnya menjadi ciri khas hidup orang percaya: Kasih, sukacita, damai sejahtera, perlahan MEMUDAR. Kita menjadi seperti ranting yang kering, kehilangan kemampuan untuk menghasilkan buah yang memuliakan Tuhan.

Namun, kabar baiknya, Yesus tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu menanti kita untuk kembali tersambung kepada-Nya. Yesus berkata, “Tinggal di dalam Aku.” Tinggal di sini bukan sekadar hadir secara pasif, melainkan hidup dalam hubungan yang intim, penuh kesadaran, dan terus-menerus dengan Tuhan. Sama seperti perangkat elektronik yang perlu terus terhubung ke jaringan untuk dapat berfungsi, kita juga perlu memastikan koneksi kita dengan Yesus tetap terjaga.

Koneksi ini dapat diperbarui melalui doa, yang menjadi jalur komunikasi langsung antara kita dan Tuhan. Dalam doa, kita tidak hanya berbicara, tetapi juga mendengar suara-Nya, mencurahkan isi hati, dan membangun kedekatan. Selain itu, Firman Tuhan adalah sumber kekuatan yang mengalir dari pokok anggur kepada kita. Dengan merenungkan Firman, kita mendapatkan nutrisi rohani yang diperlukan untuk bertumbuh dan berbuah.

Saudaraku, komunitas iman juga menjadi sarana penting untuk menjaga koneksi ini tetap kuat. Dalam persekutuan yang sehat, kita saling mengingatkan, menguatkan, dan mendukung untuk tetap terhubung dengan Yesus. Bersama-sama, kita menjadi ranting-ranting yang menghasilkan buah, saling melengkapi dalam tubuh Kristus.

Ketika koneksi dengan Yesus terhubung kembali, hidup kita mulai menunjukkan perubahan. Sukacita, kasih, dan damai sejahtera kembali terpancar. Hidup yang sebelumnya terasa hampa menjadi bermakna. Dalam hubungan yang erat dengan Yesus, kita bukan hanya menemukan kehidupan, tetapi juga menghasilkan buah yang memuliakan Tuhan dan membawa berkat bagi sesama.

Kehilangan sinyal internet mungkin membuat kita sadar betapa pentingnya koneksi dalam kehidupan sehari-hari. Kehilangan koneksi dengan Tuhan jauh lebih berdampak besar, karena kita kehilangan SUMBER KEKUATAN SEJATI.  Namun, Tuhan tidak pernah menutup akses kepada-Nya. Dia terus menanti kita untuk kembali tinggal di dalam-Nya, menjadikan Dia pusat kehidupan kita.

Saudaraku, TAUTAN  dengan TUHAN adalah hubungan yang dirancang untuk TIDAK TERPUTUS.  Jika Saudara merasa sinyal spiritualmu mulai melemah atau bahkan hilang, sekaranglah waktunya untuk menyambung kembali. Pastikan koneksi Saudara  dengan Sang Pokok Anggur TETAP TERHUBUNG,  agar hidup Saudara BERBUAH BANYAK  dan memuliakan nama-Nya. Di luar Dia, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Namun, di dalam Dia, kita menemukan kehidupan yang sejati. Apakah Saudara sudah memastikan KONEKSIMU hari ini? (EBWR)

Renungan Lainnya