TANDA YANG MENDATANGKAN SUKACITA

TANDA YANG MENDATANGKAN SUKACITA

Saudaraku,  manusia sering merencanakan masa depannya dengan penuh perhitungan dan menyadari bahwa dalam pelaksanaannya seringkali terjadi gap antara kenyataan dan perencanaan.  Krisis inilah yang dirasakan oleh orang yang menyelenggarakan resepsi pernikahan yang dicatat menjadi satu-satunya resepsi yang dihadiri oleh Yesus.  Mari membaca dan merenungkan Yohanes 2:1-11.

Yohanes memulai kisah pelayanan Yesus dengan peristiwa di sebuah resepsi pernikahan di kota Kana dengan keterangan bahwa apa yang dilakukan Yesus adalah tanda pertama dari sekian banyak tanda yang akan dikisahkan dalam Injil yang ditulisnya (Yohanes 2:11).  

Mukjizat itu adalah air sumur yang diubah menjadi air anggur terbaik.  Air anggur menempati posisi yang sangat penting dalam sebuah resepsi pernikahan Yahudi dan semakin tua air anggur maka si penyelenggara resepsi menunjukkan sikap penghargaan yang makin tinggi kepada para undangan dan juga melambangkan status sosial yang makin tinggi.  

Air anggur melambangkan sukacita dalam sebuah pesta dan dalam resepsi di Kana dan di situlah Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Pemilik dan Pembuat Sukacita Terbaik di tengah krisis air anggur yang sempat terjadi.  Situasi yang sedih dan panik di bagian dapur berubah menjadi sukacita dengan kehadiran Yesus.

Banyak orang mencoba untuk menyiapkan segala sesuatu agar hidup penuh dengan sukacita, sebagaimana panitia resepsi menyiapkan sebuah pesta.  Namun kejadian di lapangan banyak tak terduga dan penuh dengan kejutan sehingga membuat krisis yang parah hingga sukacita pun mulai defisit.  

Namun saat seseorang mau belajar untuk menaati Kristus, ia akan melihat bahwa Kristus sanggup untuk memberikan sukacita melebihi apa yang diinginkan atau disiapkan oleh manusia, sebagaimana Yesaya 25 : 6 menyatakan: “Di Bukit Sion, TUHAN Yang Mahakuasa akan menyiapkan perjamuan untuk semua bangsa di dunia. Ia menghidangkan makanan yang paling lezat dan anggur yang terpilih.”  (versi Bahasa Indonesia Sehari-hari).  Kristus yang memulihkan manusia dari krisis dengan syarat:

  1. Manusia mau untuk mengakui keberadaan-Nya

Maria meminta para pelayan diminta untuk mengikuti perintah Yesus.  Di dapur sebuah resepsi yang sedang berlangsung tentunta suasana sibuk dan hektik, orang tidak mudah untuk menyadari kehadiran seseorang yang tidak memegang otoritas.  Namun para pelayan di dapur mau mendengar perintah Maria dan memberikan respek kepada Yesus, maka tanda itu akhirnya terjadi.  Mereka memercayai perkataan Yesus.

  1. Belajar untuk mengikuti aturan main-Nya

Agak aneh rasanya saat Yesus menyuruh pelayan mengambil sampel air sumur dan diberikan pada pemimpin pesta.  Namun itulah yang Yesus perintahkan maka saat mereka mengikuti langkah Yesus, mereka menjadi saksi tanda besar yang dilakukan oleh-Nya.  Pesta terselamatkan dan berlangsung dengan penuh sukacita.

Saudaraku, kunci untuk mendapatkan sukacita adalah memercayai dan menaati Kristus.  Mari belajar melakukannya agar sukacita itu menjadi pelumas untuk membuat kehidupan orang percaya tetap bergerak dengan energik menuju garis akhir.  Libatkan Tuhan dan temukan sukacita itu.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya