Saudaraku, seorang ibu membuat satu dana khusus dalam pembukuan bulanan sederhana yang dibuatnya, yang dinamai dana tak terduga. Dana tak terduga dipakai untuk antisipasi kejadian yang tak masuk dalam rencana pengeluaran agar tidak mengganggu stabilitas keuangan keluarga. Para murid Yesus pernah mengalami hal tak terduga dan untung saja Yesus hadir di situ sehingga mereka selamat. Mari merenungkan Yohanes 21:1-14.
Tidak ada lagi alasan untuk tetap berkumpul tanpa tujuan pasti. Maka para murid mulai bergerak untuk kembali menjala, kembali ke profesi semula setelah kematian Yesus. Namun keanehan demi keanehan mulai terjadi:
Pertama, Mereka gagal mendapat ikan walau sudah semalaman berusaha. Sebagai nelayan professional, mereka mengenal benar Danau Galilea. Tapi mereka gagal malam itu. Mereka terjebak dengan situasi tak terduga, bahkan ketrampilan dan pengalaman tak dapat menolong mereka.
Kedua, Yesus hadir dan menyapa dengan panggilan “anak-anak” kepada para murid (Yohanes 21:5). Panggilan seperti itu bahkan tak pernah Yesus sampaikan saat Ia bersama mereka. Yesus paham benar kalau para murid dalam keadaan khawatir tentang masa depan mereka sepeninggal Dia, maka Ia menyapa mereka seperti seorang Bapa kepada anak-anaknya.
Ketiga, Konten pertanyaan Yesus tentang lauk pauk. Yesus menampilkan sisi keibuan dengan menanyakan tentang makanan tambahan, pendamping makanan utama untuk memastikan rasa puas mereka. Para murid mendengarkan perintah Yesus dan Dia memberikan apa yang mereka cari, bahkan berlimpah ruah. Sungguh aneh, mereka sudah mencarinya semalaman dan gagal namun Yesus memberi mereka dalam sekejap.
Para murid belajar bahwa Yesus sanggup untuk memenuhi dan memelihara segenap kehidupan mereka, bahkan hal yang menjadi kebutuhan tambahan mereka maka mereka perlu untuk menjaga sikap ketaatan kepada-Nya. Yesus menggenapi janji-Nya untuk memelihara mereka, maka mereka perlu untuk tetap respek dengan kehadiran-Nya. Pengalaman mereka puluhan tahun tentang JALA MENJALA tak membuat mereka mampu menghadapi saat TAK TERDUGA.
BEKERJA a itu sebuah KEHARUSAN untuk memenuhi KEBUTUHAN, namun mendengarkan Tuhan dalam setiap usaha kita bukanlah hal yang mudah. Segala pengalaman, kekuatan, kepandaian kadangkala tidak berguna saat menghadapi peristiwa yang tak terduga.
Saudaraku, bila Kristus selalu beserta dan ada sikap respek dari anak-anak-Nya, maka KEADAAN TAK TERDUGA itu akan MENJADI BERKAT bagi mereka. Mari LIBATKAN KRISTUS dalam KEHIDUPAN agar HAL TAK TERDUGA dapat dihadapi dengan KEPALA YANG TEGAK karena Ia sendiri berkata, “Sebab itu ingatlah; janganlah khawatir tentang hidupmu, yaitu apa yang akan kalian makan dan minum, atau apa yang akan kalian pakai. Bukankah hidup lebih dari makanan, dan badan lebih dari pakaian?” (Matius 6:25, BIS). Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)