TAK ADA LAGI RAHASIA

TAK ADA LAGI RAHASIA

Saudaraku, tidak banyak manusia yang mau mengakui cerita hidupnya dengan terus terang apalagi kalau rahasia itu berkaitan dengan citranya dalam masyarakat.  Setiap manusia memiliki rahasia hidup namun tak ada satupun yang tersembunyi di hadapan Tuhan.  Mari merenungkan Yohanes 4:1-42.

Perempuan Samaria yang tak disebut namanya itu mempunyai “rahasia” yang membuatnya memisahkan diri dari komunitasnya selama ini.  Ia sengaja selalu mengambil air di sumur pada jam dua belas siang agar tak bertemu manusia di sana karena ia menyimpan ”rahasia” yang membuat citranya hancur berantakan di hadapan masyarakat yang kuat memegang tradisi. Mungkin saja apa yang dilakukannya sudah diketahui masyarakat sehingga menjadi rahasia umum, namun jelas perempuan itu menjaga ruang privatnya agar citra dirinya tidak makin rusak.  

Siang itu ada seorang Lelaki Yahudi yang kehausan duduk di sumur itu sendirian dan memintanya mengambilkan air lalu mengajaknya bercakap. Perempuan itu terhenyak saat “rahasia” yang disimpan begitu rapat pada akhirnya dibongkar oleh Orang Asing itu.  Lelaki itu mengetahui bahwa ia bukan perempuan yang baik karena ia sudah lima kali “bersuami” tanpa pernikahan.  

Perempuan itu langsung menyadari bahwa Lelaki Yahudi itu adalah Mesias karena berhasil membongkar apa yang selama ini ditutupinya dan bahkan membebani hidupnya.  Ia merasakan pengertian dan penerimaan Yesus walau Yesus sendiri tidak menyetujui perbuatan rahasianya itu.  Perempuan Tanpa Nama pulih dan berani bertemu orang banyak tanpa terbebani dengan “rahasia”-nya,  menerima dirinya sendiri dan meyakinkan banyak orang untuk bertemu Yesus, Mesias itu.  Ia pulih saat ia membuka ruang bagi Yesus untuk menguraikan semua yang ditutupinya selama ini.

Saudaraku, manusia selalu memiliki ruang privat yang menyimpan rahasia hidupnya, hal yang tidak ingin dibagikannya kepada orang lain termasuk orang terdekatnya.  Seringkali rahasia itu membuat manusia memiliki beban,  merasa terkungkung dan tidak nyaman karena ia berusaha keras menjaga citra baik di depan orang banyak. Namun serapat apa pun seorang menyimpan rahasia, Tuhan tidak pernah melihatnya sebagai rahasia karena semua peristiwa kehidupan itu terbuka di hadapan-Nya.  Di hadapan Tuhan semua terbuka dan terlihat, maka percuma kalau manusia menyimpan rahasia di hadapan Tuhan.  

Maka manusia harus mulai berani membuka beban, kisah kelam, perbuatan dosa kepada Tuhan, ia akan menerima kelegaan  seperti Perempuan Tanpa Nama itu.  Saat kelegaan dirasakan, manusia akan mampu menjadi manusia yang menerima dirinya dan bahkan memengaruhi sekitarnya dengan sikap positif. 

Sekelam apa pun rahasia yang dimiliki, berilah ruang Tuhan untuk bekerja dalam kehidupan agar hati lega dan mengalami pemulihan sebagaimana Yesus sendiri berkata: ”Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah, dan merasakan beratnya beban; Aku akan menyegarkan kamu.” (Matius 11:28, versi BIS).  Selamat bertumbuh dewasa. Oh ya, selamat HUT ke-52 Yayasan Christopherus. (Ag)

Renungan Lainnya