Sungai Limmat, Zurich

Sungai Limmat, Zurich

Saudaraku, dalam rangka menyambut Hari Reformasi pada tanggal 31 Oktober 2024, saya haturkan renungan ini. Tanggal 5 Januari 1527, penduduk Zurich berkerumun di kedua sisi Sungai Limmat yang bermuara di Danau Zurich untuk menyaksikan adegan mengerikan. 

Felix Manz, dengan tangan dan kaki terikat, berjongkok di dek pondok nelayan dan menyanyikan mazmur “Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku” dengan penuh semangat. Dari sebuah perahu kecil, seorang pendeta menceramahinya dengan bertele-tele, sementara algojo menarik sekuat tenaga tali yang diikatkannya di leher terhukum. Teriakan putus asa terdengar di seberang danau, yakni ibu Felix Manz, yang memanggilnya dari tepi sungai dan menyuruhnya untuk tetap teguh dalam imannya.

Sebelum kisah ini, ada Gerakan Reformasi yang dimulai oleh Martin Luther pada 31 Oktober 1517, yakni Luther menempelkan “Disputatio pro declaratione virtutis indulgentiarum” atau 95 Tesis Perdebatan tentang Kuasa Indulgensi di pintu Gereja Wittenburg Jerman. Dimulailah Gerakan Reformasi yang mengoreksi ajaran gereja Katolik saat itu, kemudian hari gerakan ini disebut sebagai Protestan, yang segera meluas ke Perancis, Swiss, dan negara-negara lainnya.

Ajaran Reformasi Sola Scriptura mendorong para pengikut Reformasi untuk menerjemahkan Alkitab ke bahasa-bahasa lokal. Felix Manz awalnya adalah orang kepercayaan Huldrych Zwingli, – seorang Reformator di Zurich Swiss, dalam penerjemahan Alkitab dari bahasa Latin ke bahasa Swiss Jerman. Kaum muda di Zurich bisa membaca bahwa ada ajaran gereja saat itu yang tidak berdasarkan Alkitab, yakni keberadaan api penyucian, pengampunan dosa dengan cara memberikan persembahan, dan baptisan bayi.

Beberapa reformis di Swiss yang lebih progresif mulai bertemu sendiri untuk mempelajari Alkitab, sekitar tahun 1523 William Reublin mulai berkhotbah menentang baptisan bayi di desa-desa di Zurich, mendorong para orangtua untuk tidak membaptis anak-anak mereka, tapi hanya penyerahan bayi dan setelah menjadi dewasa barulah dibaptis. Gerakan ini dikenal sebagai Anabaptis, yang dianggap bertentangan dengan ajaran Reformasi Zwingli.

Pada 17 Januari 1525, Zwingli dan para penentangnya berdebat di depan umum untuk pertama kalinya. Menurut Felix Manz, baptisan hanya masuk akal jika orang yang akan dibaptis mampu menyatakan iman mereka sendiri, jadi bukan saat masih bayi. Zwingli dan dewan kota Zurich bersikap keras, dan memerintahkan semua anak atau bayi yang belum dibaptis untuk segera dibaptis dalam waktu seminggu, atau orangtua mereka harus meninggalkan wilayah Zurich. 

Malam itu, ada baptisan orang dewasa pertama di Zurich berlangsung di rumah keluarga Felix Manz. Sepuluh hari kemudian, Felix ditangkap, dan Zwingli mencoba membujuknya untuk berubah pikiran. Namun Felix tetap keras kepala dan ditahan, namun dapat melarikan diri dari penjara dan pergi ke wilayah lain di Swiss untuk melanjutkan ajarannya. Sangat populer di kalangan petani, yang berharap bahwa penafsiran Alkitab secara harfiah akan menghasilkan perbaikan status sosial mereka dan ada penghapusan pajak.

Pada 7 Maret 1526, konsili Zürich mengeluarkan dekrit yang menyebutkan mereka yang melakukan pembaptisan ulang bagi orang dewasa dapat dihukum. Beberapa bulan kemudian Felix ditangkap lagi dan dideportasi ke Zurich, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Dua minggu kemudian Felix Manz berhasil melarikan diri bersama dengan 13 tahanan laki-laki dan 7 tahanan perempuan, memanjat melalui lubang di atap sel dan menuruni dinding luar penjara. Ia sekali lagi berkeliling negeri untuk berkhotbah dan membaptis, hingga ditangkap dan diadili sekali lagi pada awal Desember, pengadilan menjatuhkan hukuman mati dengan cara ditenggelamkan ke sungai.

Pada tanggal 5 Januari 1527, Felix Manz menjadi korban pertama yang menjadi martir Anabaptis. Pada pukul 3:00 sore hari itu, Felix Manz dibawa ke sebuah perahu ke Sungai Limmat, kedua tangannya diikat dan ditarik ke belakang, lalu sebuah tiang ditaruh di antara kedua tangannya, dan ditenggelamkan di muara Sungai Limmat Danau Zürich. Kata-kata terakhirnya yang terdengar adalah, “Ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan, kuserahkan nyawaku.”  Ya itulah kisah awal dari Gerakan Anabaptis.

Pada tahun 1983, gereja Reformasi Swiss meminta maaf untuk pertama kalinya atas penderitaan yang telah ditimbulkannya kepada kaum Anabaptis. Sebuah plakat peringatan yang didirikan pada tahun 2004 di tepi Sungai Limmat mengenang Felix Manz dan rekan seimannya yakni Hans Landis, yang dipenggal di Fischmarkt, Zurich.

Ajaran Anabaptis dan Reformasi memang ada beda di baptisan. Yang jelas Tuhan Yesus memberikan perintah: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, …” (Matius 28:19). 

Saudaraku, orang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus mesti dibaptis. Namun dibaptis saat bayi atau saat dewasa, itulah ranah tafsir para rohaniwan di gereja masing-masing. Hal tersebut sangat tergantung dari kesepakatan, doktrin, dan denominasi, di gereja masing-masing. Yang perlu  kita pegang perintah Tuhan Yesus: “ … baptislah mereka …” (Surhert).

Renungan Lainnya