Strong with God in Facing Problems

Strong with God in Facing Problems

MAZMUR 6. Sahabat Mazmur 6 mempunyai pesan teologis yang sangat dalam. Iman Pemazmur ini patut mendapat pujian. Kasih setia Allah pasti menang atas kuasa maut. Pemazmur benar-benar percaya pada Tuhan dan berbalik kepada-Nya. Ada 3 poin penting yang dapat dipelajari dari Daud, yakni: 

Pertama, berseru dan datang kepada Tuhan. Seberat apa pun pergumulan kita, hanya dalam Tuhanlah kita mendapatkan kelegaan (bdk. 1 Korintus 10:13). Itu artinya, Tuhan tidak menjanjikan bahwa hidup selalu mulus, aman, tanpa masalah dan pergumulan.  Namun, Dia berjanji tidak akan membiarkan umat-Nya dicobai melebihi kekuatannya. Dia akan memberikan jalan keluar. 

Kedua, merendahkan diri, meminta belas kasihan, dan pengampunan Tuhan. 

Pergumulan dan pencobaan dapat mengarahkan kita untuk mengevaluasi diri, membentuk diri menjadi lebih baik, dan menuntun kita lebih bergantung kepada-Nya. Walaupun kita manusia adalah makhluk yang berdosa dan bersalah namun kita percaya semuanya itu akan diubah menjadi baik oleh Tuhan. 

Kita merasa diri kita amat bersalah bila kita sendiri mempersalahkan diri, tetapi kita yakin ketika Tuhan bersabda baik, semuanya akan menjadi baik meskipun pada kenyataannya diri kita penuh dengan kesalahan. 

Ketiga, percaya penuh kepada pertolongan Tuhan. Pada akhir doanya, Daud mendapat kelegaan dan keyakinan akan pertolongan Tuhan dan ini memberinya kekuatan. Masalah pasti akan terus ada selama kita masih hidup di dunia. Hadapilah masalah dan pergumulan bersama dengan Tuhan. Andalkan Dia, maka kita akan kuat, optimis, dan semangat. Kita akan dimampukan menang atas setiap pergumulan. Hal ini merupakan peryataan iman yang paling tinggi. 

Syukur kepada Tuhan hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Strong with God  in Facing Problems (Kuat Bersama Allah dalam Menghadapi Masalah)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 6:1-11. Sahabat, pergumulan sering kali membuat kita merana, lemah, takut, dan tak berdaya. Bahkan terkadang kita mempertanyakan mengapa Tuhan diam saja. Ketika pergumulan itu semakin berat, tidak sedikit juga orang percaya yang “lari” dan mencari jawaban di luar Tuhan. Bacaan kita pada hari ini mengajar kita bagaimana Daud menghadapi pergumulannya dengan DOA.

Dalam Mazmur 6, Daud mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan, meminta belas kasihan-Nya, dan bertanya kepada Tuhan berapa lama lagi dia harus merana dan menderita (Ayat 3-4). Sepanjang hidupnya Daud berkali-kali menghadapi bahaya, ancaman, dan pergumulan. 

Ketika dia menggembalakan ternak pun, ancaman binatang buas selalu mengintai, belum lagi pergumulannya dikejar-kejar oleh Raja Saul yang ingin membunuhnya, dan pergumulan lainnya. Setiap malam dia meratap dan menggenangi tempat tidurnya dengan air mata, agar Tuhan meluputkan dan menyelamatkannya dari bahaya maut yang mengancamnya (Ayat 5-8).

Ada 3 poin penting yang dapat dipelajari dari Daud, yakni: Pertama, berseru dan datang kepada Tuhan. Seberat apa pun pergumulan kita, hanya dalam Tuhanlah kita mendapatkan kelegaan (bdk. 1 Korintus 10:13). Artinya, Tuhan tidak menjanjikan bahwa hidup selalu mulus, aman, tanpa masalah dan pergumulan. Namun, Dia berjanji tidak akan membiarkan umat-Nya dicobai melebihi kekuatannya. Dia akan memberi jalan keluar.

Kedua, merendahkan diri, meminta belas kasihan, dan pengampunan Tuhan (Ayat 2, 3, dan 5). Pergumulan dan pencobaan dapat mengarahkan kita untuk mengevaluasi diri, membentuk diri menjadi lebih baik, dan menuntun kita lebih bergantung kepada-Nya. Ketiga, percaya penuh kepada pertolongan Tuhan. Pada akhir doanya, Daud mendapat kelegaan dan keyakinan akan pertolongan Tuhan dan ini memberinya kekuatan (Ayat 8-11).

Sahabat, masalah pasti akan terus ada selama kita masih hidup di dunia. Hadapilah masalah dan pergumulan bersama dengan Tuhan. ANDALKAN DIA,  maka kita akan kuat, optimis, dan semangat. Kita akan dimampukan menang atas setiap pergumulan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Sahabat, ceritakanlah secara singkat bagaimana Sahabat bisa menjadi pemenang dalam menghadapi pergumulan hidup?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita dipanggil untuk sanggup dan berani mempertahankan iman kita secara pribadi meskipun harus menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. (pg)

Renungan Lainnya