Sorting and Selecting Advice

Sorting and Selecting Advice

NASIHAT.  Sahabat, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saya mendapat informasi bahwa nasihat adalah ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik. Selain itu nasihat adalah ibarat yang terkandung dl suatu cerita, dan sebagainya. 

Dari sumber yang lain saya mendapatkan bahwa nasihat  sebagai segala kata-kata bijak yang diucapkan atau ditulis dengan tujuan untuk membangun dan menunjukkan suatu kebenaran yang akan dapat mendatangkan kebaikan bagi siapa saja yang menerimanya.

Keterbatasan manusia baik dalam hal pengetahuan, pengalaman hidup, dan hikmat. Setiap manusia pasti memiliki pengalaman hidup dan kapasitas pengetahuan serta karunia yang berbeda satu dengan yang lainnya. Tuhan menghendaki agar kita bisa saling menolong, saling membantu, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. “Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.” (1Korintus 12:8)

Nasihat adalah bukti kepedulian kita terhadap sesama berdasarkan kasih. Ketika kecil, tentu kita banyak mendapatkan nasihat dari orangtua kita. Terkadang kita jengkel, marah, dan merasa tertekan. Tidak boleh melakukan ini dan itu. Namun, setelah kita semakin dewasa dan bahkan setelah kita sendiri menjadi orangtua, kita mulai menyadari bahwa itu semua dilakukan bukan untuk membuat kita tertekan, tapi karena mereka sangat mengasihi kita dan tidak ingin kita celaka.

Orangtua yang baik, sahabat yang baik, dan teman yang benar akan selalu memberikan kita nasihat dan memberi teguran, baik diminta maupun tidak. Itu semua mereka lakukan karena mereka peduli. Hal yang sama pasti juga akan kita lakukan terhadap mereka yang kita kasihi, “Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” (Amsal 27:6)

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 1 Raja-raja dengan topik: “Sorting and Selecting Advice (Memilah dan Memilih Nasihat)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Raja-raja 14:21-31. Sahabat, Rehabeam adalah raja terakhir kerajaan Israel yang menyatu dan raja pertama kerajaan Yehuda. Ada tiga situasi yang terjadi pada Israel di bawah kepemimpinan Rehabeam. Pertama, di bawah kepemimpinannya, kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israel dan Yehuda. Kedua, rakyat Yehuda jatuh ke dalam penyembahan berhala dan perbuatan tak bermoral. Ketiga, peperangan terus berkobar.

Setelah terpecah, kerajaan Israel dan Yehuda menjadi tidak kokoh. Mesir menyerang Yehuda (Ayat 25) dan berhasil merampas barang-barang berharga dari Bait Suci dan istana raja (Ayat 26). Rehabeam mengganti perisai emas Salomo dengan membuat perisai baru dari tembaga (Ayat 27). Hal itu menunjukkan betapa kerajaan Israel dan Yehuda telah merosot. Selain itu, Yehuda terlibat perang saudara tanpa akhir dengan Israel.

Sahabat, nama Rehabeam mengandung makna doa, yaitu kiranya umat berkembang. Namun, selama ia memerintah, hal sebaliknyalah yang terjadi. Kemerosotan terjadi karena Rehabeam mengabaikan nasihat tua-tua dan lebih memilih nasihat kawan-kawan sebayanya sehingga timbul pemberontakan dari suku-suku di utara (1 Raja-raja 12:8-19).

Rehabeam mendapat pengaruh buruk dari ibu suri Naama dan permaisuri Maakha, sehingga membiarkan rakyatnya jatuh ke dalam penyembahan berhala dan upacara tak bermoral. Kerajaan berhasil diselamatkan ketika ia mendengarkan nasihat Nabi Semaya. Nabi menyebut serangan Mesir sebagai hukuman Tuhan karena Yehuda berbalik dari perjanjian-Nya (2 Tawarikh 12:1-16). Rehabeam bertobat. Ia mendengarkan nasihat nabi dan kembali beribadah di Bait Suci.

Sahabat, perbuatan kita sering dipengaruhi oleh pasangan hidup, orang tua, atau kawan. Sering kali kita tidak menyaring nasihat dari orang-orang terdekat. Kita tidak mengkritisi nasihat mereka karena kedekatan kita dengan mereka. Padahal nasihat atau pengaruh dari mereka bisa baik, bisa juga buruk. Kita pun merasakan perlunya tuntunan Tuhan untuk menyadari, memilah, dan memilih semua nasihat yang masuk. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 27?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita perlu selalu percaya kepada kebaikan Allah yang hadir dalam kebaikan sesama dan kemampuan diri. (pg).

Renungan Lainnya