Sahabat, di usia emas saat ini, saya dan istri seringkali lupa. Lupa menaruhkan kacamata, HP, bolpoin, dan lain-lain. Kami sering tiba-tiba lupa nama teman lama ketika berjumpa. Saya juga sering lupa dengan kata atau istilah yang akan saya sampaikan dalam satu pembicaraan. Semakin usia kita bertambah, kita menjadi seringkali lupa. Itu hal yang wajar dan manusiawi. Itu karena faktor usia.
Tapi anehnya,dengan bertambahnya usia, kita justru semakin sulit melupakan apa yang ada di belakang kita, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Ternyata melupakan itu tidak mudah ya.
Masa lalu sudah berlalu dan tak mungkin terulang kembali karena waktu terus berjalan maju. Ada sebagian orang yang membangga-banggakan masa lalu karena diwarnai prestasi dan kejayaan. Mereka terjebak dalam kisah romantisme yang diulang ulang. Tetapi ada pula yang sulit sekali melupakan masa lalu karena penuh kegagalan atau hal-hal yang menyayat hati sehingga menimbulkan trauma yang berkepanjangan, yang membuat mereka kehilangan damai sejahtera. Sesungguhnya jika kita terus menerus dibayang-bayangi oleh masa lalu sampai kapan pun kita tidak akan pernah dapat menikmati masa kini dan berjuang untuk menggapai masa depan.
Sahabat, untuk menggali topik tentang bagaimana kita dapat melupakan masa lalu, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Filipi 3:1b-16. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa dan bagaimana pemahaman Rasul Paulus terhadap keberhasilan masa lalunya? (ayat 7 dan 8)
- Apa yang menjadi kunci keberhasilan Rasul Paulus sehingga dia dapat dipakai oleh Tuhan secara luar biasa? (ayat 13)
- Apa yang menjadi tujuan hidup Rasul Paulus? (ayat 14)
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)