Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh sukacita. Sahabat, sukacita adalah sebuah keyakinan yang teguh dalam hati bahwa Tuhan memegang kendali atas setiap detail kehidupan kita. Sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu pasti mendatangkan kebaikan, dan sebuah pilihan untuk memuji Tuhan dalam segala situasi. Sukacita seharusnya menjadi bagian penting dalam hidup orang percaya.
Sukacita yang dimaksud bukanlah seperti yang dunia berikan, yang sifatnya semu dan bergantung kepada hal-hal lahiriah semata, melainkan yang bersifat kekal, yang diberikan oleh Roh Kudus, yang keluar dari dalam hati kita dan mengalir secara berlimpah meski berada di tengah badai sekalipun. Sukacita berbicara tentang kedamaian dan kesukaan di dalam hati oleh karena Tuhan, sumber sukacita itu sendiri, “…di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa” (Mazmur 16:11).
Sahabat, kehendak Tuhan bagi orang percaya adalah bersukacita senantiasa. Bukan saja dalam waktu sehat dan kelimpahan saja, tetapi juga dalam waktu yang sakit dan kekurangan sekalipun, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)
Lalu, bagaimana agar kita senantiasa bersukacita ? Apa yang harus kita perbuat?
Pertama, kita menjadikan Tuhan sebagai sumber sukacita. Sukacita yang kita rasakan akan bersifat permanen karena sukacita dari Tuhan adalah sukacita di segala situasi, tidak dipengaruhi keadaan, tapi dikerjakan oleh Roh Kudus yang bekerja di dalam kita. Sukacita semacam ini yang dirasakan nabi Habakuk, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Habakuk 3:17-18).
Kedua, syukurilah apa yang ada pada kita. Bila kita sudah mensyukuri apa yang ada bagi kita, maka kita tidak lagi bersungut-sungut apapun yang kita terima, tetapi apa yang ada bagi kita cukuplah (1 Timotius 6:6–10). Dengan rasa cukup inilah, harta yang mahal yang membuat kita bersukacita.
Ketiga, jalanilah hidup tanpa dibebani rasa khawatir. Janganlah hendaknya kita khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginan kita kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)
Keempat, milikilah persekutuan karib dengan Tuhan senantiasa, “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).
Ingatlah! Bukan kegembiraan yang membuat kita bersyukur. Syukurlah yang membuat kita bersukacita. Sahabat, saat kita mampu bersukacita di segala situasi, kita akan menjadi saksi yang dahsyat. Helen Keller (Penulis dan aktivis politik asal Amerika) berkata, “Sukacita adalah api yang menjadikan tujuan hidup kita berkobar dan pikiran kita menjadi tenang.” Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Selamat bersukacita merayakan Cap Go Meh. Selamat menikmati lontong opor. Semoga terang kita tetap bercahaya di tengah Pandemi Covid – 19. (pg)
Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
Salam sehat , penuh sukacita di dalam Kristus
Puji Tuhan ….kabar baik …??.
Kita masih bisa menikmati kasih setia Tuhan yg tak pernah berkesudahan di dalam hidup kita.
Trm.kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg mengajarkan kpd kita utk selalu hidup bersukacita.
Mari kita berfokus pada Tuhan sebagai Sang Sumber Sukacita utk selalu bersyukur , hidup dg penuh iman dan hidup kita makin berkarib dengan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati kita semua…..Selamat bersukacita merayakan Cap Go Meh dan kita boleh menancarkan Kasih Kristus…???