SELALU DIINGAT OLEH TUHAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Semoga hari ini kita semua tersenyum lebar ketika Sang Mentari menyapa karena kita yakin bahwa HIDUP itu jauh lebih berharga daripada apa pun yang ada di dunia ini.

Zaman terus berubah, pada waktu saya masih balita, para olahragawan, seniman dan para profesional  lainnya sudah sangat bangga dan senang kalau prestasi mereka dihargai hanya dengan medali, piala, dan atau piagam (sertifikat). Apalagi kalau bisa tercatat di Guinness World Records. Saat ini hal semacam itu sudah bukan zamannya lagi. Semua dinilai dengan uang. Yang diinginkan, diharapkan, dan dinantikan oleh mereka adalah “uang pembinaan”, “Hadiah Bagi Peraih Medali”, atau apa pun juga istilahnya, yang penting berupa uang.


Semoga fenomena seperti itu tidak  melanda para pelayan Tuhan.  Kita mau melayani asalkan ada upah yang memadai atau beroleh penghargaan yang memadai.  Adalah tidak salah dan sah-sah saja menerima upah dan penghargaan karena jerih payah yang telah kita lakukan.  Namun jangan sampai besar/kecilnya upah yang kita terima menjadi tolak ukur kita dalam melayani Tuhan.  Jika upahnya besar kita akan bersungguh-sungguh, tapi jika upahnya sedikit (menurut ukuran kita) kita pun akan mengerjakannya dengan setengah hati.   Bukankah firman Tuhan menasihati,  “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”  (Kolose 3:23).  Ini berbicara tentang pekerjaan yang kita lakukan di segala bidang kehidupan, apa pun bentuknya, baik itu di rumah sakit, kantor, pabrik, sekolah, terlebih-lebih di ladang Tuhan.

Ingatlah, Tuhan itu bukan manusia yang bisa saja lupa, menutup mata dan mengecewakan sesamanya, tapi Tuhan adalah satu Pribadi yang tidak pernah lupa dan menutup mata  terhadap apa yang telah kita kerjakan dan berikan.  Pelayanan, pekerjaan dan perbuatan kasih yang kita lakukan demi kemuliaan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama tidak ada yang luput di pemandangan mata-Nya dan tidak ada yang tidak Ia perhitungkan.  Tidak ada yang sia-sia!  Rasul Paulus mengingatkan kita semua pada hari ini, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”  (1 Korintus 15:58).  Dalam hal ini rasul Paulus tidak hanya berteori tapi ia telah memberikan teladan hidup bagi kita semua.  Dalam melayani Tuhan ia tidak pernah mengeluh, bersungut-sungut, apalagi sampai hitung-hitungan untung-rugi.  Meski diperhadapkan dengan banyak ujian ia tetap memiliki roh yang menyala-nyala bagi Tuhan.  Inilah komitmennya,  “…bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.  Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah…” (Filipi 1:21-22).

Pengalaman hidup saya bercerita bahwa Tuhan itu TIDAK MAU BERHUTANG KEPADA KITA. Tuhan itu tidak pernah lalai dan Tuhan itu tidak pernah tidur. Terlalu sedikit dan terlalu kecil apa yang telah saya  berikan dan kerjakan untuk Tuhan, jika dibandingkan dengan apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada saya dan keluarga.

Nah, apa yang dipercayakan Tuhan kepada Saudara saat ini?  Lakukanlah itu dengan setia.   Tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan nama Tuhan.  Maka dari itu apa pun yang kita perbuat saat ini janganlah untuk menyenangkan hati manusia, namun untuk menyenangkan hati Tuhan.  Jangan sekali-kali berharap kepada manusia, tapi berharaplah hanya kepada Tuhan karena manusia sewaktu-waktu bisa mengecewakan, meninggalkan dan tidak menghargai apa yang telah kita kerjakan, tetapi Tuhan sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan kita.

Ingatlah! “Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.”  (Ibrani 6:10). GBU & Fam. (pg)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *