Sesungguhnya, Tuhan selalu punya cara membentuk dan memroses kita, bisa melalui masalah, ujian, penderitaan, sakit-penyakit, krisis keuangan, bahkan melalui berkat atau kelimpahan. Tuhan memiliki hak penuh atas hidup kita karena Dialah Sang Panjunan, sedangkan kita ini adalah tanah liat, karena itu Ia akan membentuk kita sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.
Sahabat, sebagai tanah liat kita tidak dapat menentukan sendiri akan menjadi perkakas yang bagaimana dan seperti apa kita ini karena hal itu sepenuhnya tergantung dari Sang Panjunan. Dari tanah liat yang sama, Sang Panjunan bisa dan berhak menciptakan sesuatu, entah itu pot bunga, kendi, kuali, tempayan, jun, celengan, anglo, wajan, cobek, panci, poci, guci, dan lain sebagainya.
Bagaimana supaya kita menjadi perkakas yang mulia? Tidak ada jalan lain selain kita harus tunduk, taat dan berserah penuh kepada Tuhan, menanggalkan manusia lama dan hidup sebagai manusia baru.
Bacaan Sabda: Roma 9:19-29. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)