SANDWICH SYSTEM

SANDWICH SYSTEM

Saudaraku, yang menjadi dasar renungan kita pada hari ini saya ambil dari 1 Korintus 1 : 1-30 ; 1 Korintus 2 : 1-16.

Sekarang mari kita menghafalkan: Efesus 4 : 29: “ Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia”.

Renungan Inspirasi pada hari ini:

Paulus telah menerima kabar perselisihan jemaat di Korintus dari keluarga Kloe. Ia menuliskan surat penggembalaannya untuk menegur mereka. Saat kita perhatikan suratnya di dalam bacaan Alkitab hari ini, kita menemukan satu metode teguran, yang baru di masa kini kita kenal dengan istilah “Sanwich System”. Di awal surat Paulus, ia mengucapkan salam dan ucapan syukur. Kemudian di pertengahan ia membahas perpecahan dalam jemaat, dan di akhir, ia menutup dengan hikmat yang benar. 

Sanwich System merupakan metode umpan balik yang susunannya seperti roti lapis. Lapisan roti atas adalah umpan balik positif. Saat hendak menyampaikan kritik atau masukan, mulailah dengan komentar positif atau pujian. Seseorang pernah berkata, “jika Anda mau didengarkan, buatlah lawan bicara Anda senang terlebih dahulu”. Selain menciptakan suasana yang positif, hal ini akan membuat mereka lebih terbuka terhadap kritik yang akan diberikan. Kemudian isi tengah roti adalah kritik atau hal-hal yang perlu diperbaiki. 

Pada titik inilah, pesan harus spesifik, jelas, dan fokus pada perilaku atau tindakan yang salah. Ingat, kita tidak menyerang pribadinya, melainkan titik kesalahannya.

Kemudian lapisan roti bawah adalah penutup positif yang memberi semangat dan dukungan bagi mereka untuk melanjutkan usaha terbaik mereka (encourage). 

Contoh: Kamu mengerjakan proyek yang luar biasa tahun ini, perhatianmu pada detail sangat baik. Ada satu hal yang harus menjadi perhatian, yaitu tentang berapa tenggat waktu yang terlewat selama proyek ini berjalan. Kamu perlu memperbaiki manajemen waktu, jadi semua target dapat terpenuhi. Saya yakin dengan perbaikan pada pengelolaan jadwal, kamu akan lebih berhasil pada proyek berikutnya.

Di dalam lingkungan pendidikan, tempat kerja atau gereja, kita semua membutuhkan kritik konstruktif, yaitu masukan positif terhadap kinerja dan peran kita dengan tujuan perbaikan serta kemajuan.

Jadi marilah kita menciptakan suasana hangat di tempat kita bekerja, di sekolah, kampus, dan di gereja, dengan mempraktikan “Sandwich System”. Karena seperti sandwich yang bergizi, biarlah kritik dan masukan kita juga memberi lebih banyak “gizi” bagi penerimanya untuk menjadi orang yang lebih baik. 

Mari kita sekarang merefleksi diri:

Apakah Anda pernah bersikap apatis, kecewa, atau sakit hati dengan sebuah kritik? Mengapa? 

Bagaimana cara Anda ketika hendakmemberikan ritik dan masukan?

Tindakan yang perlu kita lakukan:.

Mencoba mempraktikkan “Sanwich System” dalam memberi kritik dan masukan. 

Doa hari ini:

“Bapa, terima kasih untuk hikmat hari ini. Aku belajar untuk lebih berhikmat di dalam menyampaikan kritik serta masukan. Biarlah hikmat Tuhan menuntunku menjadi orang yang berakal budi dan meyakinkan. Di dalam nama Yesus.” Amin.

Renungan Lainnya