PANGGILAN TUHAN. Apa panggilan Tuhan untuk kita pada saat ini? Waktu terus bergulir dengan cepat. Ketahuilah saat ini kita sedang berada dalam hitungan mundur menuju akhir zaman. Layaknya seorang pelari di lintasan lomba, kita ini sudah berada di putaran terakhir perlombaan, tinggal selangkah lagi mencapai garis finis. Kinilah saatnya untuk menanggalkan segala sesuatu yang akan merintangi kecepatan lari kita dan meneruskan perlombaan yang diwajibkan bagi kita dan dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Ibrani 12:1 dan Filipi 3:14).
Sahabat, apa yang selama ini merintangi sehingga kita tidak melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan? Apa yang merintangi sehingga kita tidak mampu menjangkau orang-orang yang Tuhan perintahkan untuk kita jangkau? Seringkali karena beban, penderitaan, berbagai alasan, kita menunda-nunda dan menangguhkan panggilan Tuhan dalam hidup kita, padahal Tuhan telah memberikan kepada kita kesempatan dan juga kemampuan. Bukan saatnya berhenti dari perlombaan, atau selalu menuding orang lain serta mencari-cari kesalahannya guna menghindari panggilan Tuhan.
Syukur kepada Tuhan, hari ini kita tiba pada bagian akhir dari kitab Yoel. Hari ini kita akan belajar dari kitab Yoel dengan topik: “Salvation for God’s Peoples (Keselamatan Bagi Umat Tuhan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yoel 3:1-21. Sahabat, tema “Hari Tuhan” dalam pasal-pasal sebelumnya terus berlanjut sampai dengan pasal terakhir dari kitab Yoel ini. Hari Tuhan menjadi hari keselamatan bagi Yehuda dan Yerusalem dan hari penghukuman bagi musuh-musuh umat Allah. Hari Tuhan di sini menunjuk kepada hari penghakiman akhir di mana kemenangan final ada di pihak Allah, namun jalan kepada kemenangan itu telah mulai terbuka melalui kematian dan kebangkitan Kristus.
Umat Allah dalam Perjanjian Lama beroleh penghiburan yang besar melalui firman-Nya yang disampaikan nabi Yoel ini. Mereka yang tertindas diyakinkan bahwa Allah ada di pihak mereka. Dia akan membalikkan keadaan dengan menghukum musuh-musuh yang menindas mereka (Ayat 4 dan 7).
Musuh-musuh umat Allah akan dikumpulkan ke lembah Yosafat (Ayat 2 dan 12). Tempat ini lebih merupakan sebuah simbol penghakiman (Yosafat berarti: Yahweh telah menghakimi) daripada sebuah lokasi geografis yang nyata. Di sana, Allah akan mengadili bangsa-bangsa yang telah menindas umat-Nya dengan membongkar kejahatan mereka serta mengumumkan vonis-Nya pada mereka (Ayat 2-8). Sebaliknya, Allah akan memulihkan keadaan umat-Nya yang kepayahan karena penindasan bangsa-bangsa asing dan karena tulah belalang (Ayat 1, dan 9-21).
Sahabat, mereka yang mendengar pemberitaan nabi Yoel dikuatkan oleh janji bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, benteng yang kokoh bagi mereka yang berlindung pada-Nya (Ayat 16). Sekalipun kondisi mereka masih dalam kesulitan, mereka memperoleh pengharapan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan mereka yang telah bertobat. Tujuan akhir dari tindakan penyelamatan Allah ini adalah agar Yehuda dan Yerusalem melihat kehadiran Allah di tengah umat-Nya (Ayat 17 dan 21).
Keseluruhan kitab Yoel mengingatkan kita tentang kesetiaan Allah kepada umat-Nya. Tidak pernah ada suatu bahaya apa pun yang bisa menghancurkan umat-Nya karena Allah ada di pihak mereka. Apa yang penting adalah bahwa umat Allah harus hidup dalam kekudusan karena kehadiran Allah yang kudus di tengah mereka.
Sahabat, segenap janji tentang hari Tuhan digenapi melalui apa yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus dalam kedatangan-Nya yang pertama ke dunia. Kemenangan puncak Allah atas semua musuh-Nya akan dinyatakan pada hari kedatangan Kristus yang kedua kalinya kelak. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dengan istilah “umat-Ku, milik-Ku, tanah-Ku, perak-Ku, emas-Ku, dan barang-barang-Ku” di ayat 2 dan 5?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Menjelang akhir zaman Tuhan menghendaki gereja-Nya dipenuhi orang-orang yang berkemenangan dan bermental pahlawan, bukan orang-orang yang kalah, lemah dan mudah tergoncang karena keadaan dunia saat ini. (pg).