REPENTANCE OPPORTUNITY

REPENTANCE OPPORTUNITY

TUHAN MEMBERI KESEMPATAN. Ada ungkapan yang sering kita dengar: “Kesempatan yang sama tidak akan pernah datang dua kali.” Ungkapan tersebut hendak mengingatkan: Kita sering melewatkan atau bahkan membuang kesempatan yang datang, hingga akhirnya kesempatan yang sama tidak kunjung datang lagi. Lalu bagaimana dengan kesempatan untuk bertobat? Apakah itu juga hanya datang satu kali seumur hidup kita? Tuhan senantiasa membuka peluang pertobatan. Repentance opportunity.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “REPENTANCE OPPORTUNITY”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 57:14-21. Sahabat, di pasal 56, Yesaya menjelaskan bahwa Allah berkenan terhadap orang-orang yang melakukan kebenaran, walaupun orang itu semula tidak termasuk dalam bilangan umat-Nya (Yesaya 56:1-8). Namun ternyata umat sendiri telah berlaku jahat (Yesaya  56:9-57:13). Bahkan para pemimpin juga berbuat jahat.

Orang-orang Yehuda hidup jauh dari perkenanan Allah, tidak sesuai dengan identitas sebagai umat Allah. Mereka menggantikan penyembahan kepada Allah dengan berhala-berhala. Kemudian muncul kesadaran bahwa mereka membutuhkan penghiburan.

Nabi Yesaya memberitakan, hanya Allah yang dapat memberikan penghiburan. Namun, ada syaratnya: Mereka harus mengadakan pertobatan dan membuang segala bentuk batu sandungan yang menghalangi berkat Allah (ayat 14). Allah hanya akan menghibur dan menghidupkan orang-orang yang remuk dan rendah hati (ayat 15).

Sahabat, namun ada kontras antara orang yang rendah hati dan orang yang tetap jahat (fasik). Orang yang jahat tidak memiliki ketenangan dalam hidup karena tidak memiliki damai sejahtera (ayat 20-21). Bagaimana mungkin mereka memiliki damai sejahtera jika hidup dikuasai ketamakan dan pemenuhan keinginan diri?

Dari kedua jenis orang tersebut di atas, jelas Tuhan lebih menyukai orang yang menyadari dosanya dan kemudian merendahkan dirinya di hadapan Allah. Maka jangan pernah mengeraskan hati karena itu adalah tanda keangkuhan diri dan jelas Tuhan tidak menyukainya. Ingatlah bahwa Tuhan selalu membuka jalan bagi setiap orang yang mau datang kepada-Nya untuk memohon pengampunan-Nya. Tuhan selalu membuka PELUANG PERTOBATAN.

Sahabat, setelah kembali dari pembuangan di Babel, bangsa Yehuda bergumul dengan keinginan mendapat pengampunan dari Allah. Nabi Yesaya menyerukan bahwa Allah tidak akan terus berbantahan. Untuk mendapat pengampunan Allah, mereka harus sejalan dengan pilihan Allah, bukan dengan pilihan hati mereka sendiri! Mereka harus sungguh-sungguh menyadari dosa yang mereka perbuat dan menyesalinya.

Allah itu penuh kasih dan kemurahan. Dia mengampuni mereka yang menyesal dan mengakui dosanya. Bahkan Allah akan menganugerahkan semangat dan kehidupan yang baru.

Kesempatan untuk bertobat selalu Allah berikan kepada manusia selama Ia masih memberikan kehidupan. Barulah setelah kematian, tidak akan ada lagi kesempatan itu. Allah memberi kesempatan kepada setiap orang yang menyadari dan menyesali segala kesalahannya untuk memperoleh kasih, kemurahan, dan pengampunan-Nya. Karena itu, dengan penuh kasih, Allah terus memanggil kita untuk datang kepada-Nya dalam pertobatan. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 15?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”  (Mazmur 51:19). (pg),

Renungan Lainnya