REPENTANCE INVITATION

REPENTANCE INVITATION

MURTAD. Pendapat sebagian besar orang, murtad berarti: Berganti kepercayaan; berpindah dari satu agama ke agama yang lain. Dalam pandangan teologi umum, murtad juga diartikan sebagai melepas iman Kristen demi suatu nafsu, hasrat, kepuasan, ambisi, dan kekuasaan duniawi yang diasumsikan tidak setia mengikut Yesus Kristus.

Ada beberapa latar belakang yang membuat orang menjadi murtad:  Pertama:  Pacar atau pasangan hidup atau jodoh.  Ada orang memilih menyangkal iman dan meninggalkan Kristus demi pacar yang dicintainya.  Demi mendapatkan jodoh atau pasangan hidup mereka rela mengorbankan keselamatan.  Mereka menempatkan cinta melebihi kasihnya kepada Tuhan. 

Kedua: Karir.  Tidak sedikit orang di Indonesia berpikir bahwa iman kepada Kristus menjadi faktor penghambat untuk meningkatkan karirnya atau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan promosi di perusahaannya.  Itulah sebabnya mereka lebih memilih untuk meninggalkan Kristus supaya karirnya makin menanjak.  Karena takut tak laku lagi, takut ditinggalkan penggemar, dan takut tak memperoleh job, ada artis-artis yang dengan sengaja meninggalkan Kristus  agar tetap dapat berkarya di jagat hiburan.

Biasanya mereka kurang nyaman bahkan marah kalau dikatakan murtad. Mereka lebih senang kalau dikatakan menjadi mualaf. Selama kita masih hidup, kesempatan untuk bertobat selalu terbuka. Sesungguhnya ada undangan dari Tuhan agar mereka bertobat. Undangan pertobatan. Repentance invitation.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “REPENTANCE  INVITATION”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yeremia 3:6 – 4:4 dengan penekanan pada Yeremia 3:12-13. Sahabat, dapat kita bayangkan sebuah relasi yang intim antara Allah sebagai Bapa dan kita sebagai anak-anak-Nya. Sayang, manusia seringkali memosisikan dirinya sebagai anak yang tidak tahu berterima kasih, bahkan berpaling dari Sang Bapa. Lantas, bagaimana sikap Sang Bapa menanggapi pemberontakan anak-anak-Nya?

Melalui nubuatan Nabi Yeremia kita melihat kegeraman Allah atas ketidaksetiaan manusia. Ketidaksetiaan itu digambarkan layaknya istri yang tidak setia atau anak yang memberontak. Konsekuensi atas perbuatan tersebut adalah penghukuman Allah. Namun, di balik itu semua ada kemurahan hati Allah yang membangkitkan kehidupan.

Sahabat, Allah menampilkan kemurahan hati-Nya. Dia menyampaikan kerinduan-Nya agar anak-anak-Nya kembali setia. Allah memanggil umat Israel dengan panggilan anak-anak murtad, istilah murtad merujuk kepada seseorang yang berbelok arah dari jalan yang seharusnya (ayat 14). Mereka akan dikembalikan ke Sion untuk membangun kembali kehidupan di tanah yang telah dijanjikan Allah. Artinya, Allah menjanjikan pemulihan asalkan mereka bersedia bertobat dan kembali kepada-Nya.

Proses pertobatan membutuhkan kerja keras dan komitmen. Allah menginginkan umat Israel sungguh-sungguh serius meninggalkan cara hidup mereka yang lama. Bukit-bukit pengurbanan tempat mereka menyembah Baal adalah kesia-siaan. Hanya Allah sumber keselamatan, bukan yang lain. Dalam Tuhan ada pembaruan kehidupan. Hidup baru mendatangkan berkat bagi orang di sekitar kita.

Sahabat, undangan pembaruan kehidupan dari Allah juga menyapa kita semua. Dia senantiasa mengetuk hati kita masing-masing, bahkan dengan kesabaran yang luar biasa, agar kita kembali kepada-Nya. Bertobatlah dan perbaruilah hidup kita di dalam-Nya! Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Yeremia 3:12-13?

Mari sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan selalu memberikan undangan pertobatan kepada manusia. Namun, apakah manusia bersedia untuk kembali kepada Tuhan dalam pertobatan? (pg).

Renungan Lainnya