RASA CUKUP: Mutiara yang paling Berharga

RASA CUKUP: Mutiara yang paling Berharga

Tahukah Sahabat, sesungguhnya seseorang disebut kaya apabila dia sudah bisa merasa dan berkata: “Cukup.” Kapan kita merasa cukup? Seorang rekan muda berkata bahwa dia dapat merasa cukup jika honornya sudah mencapai UMR lebih sedikit. 

Rasa cukup adalah mutiara yang paling berharga. Pengalaman hidup kita bercerita bahwa bahwa rasa cukup bukan kita bawa sejak lahir, ataupun sesuatu yang mudah dilakukan. Saya dan keluarga bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan izinkan kami pernah merasakan  bagaimana rasanya mengalami kelimpahan maupun kekurangan. Kami pernah merasakan bagaimana rasanya tidak ada uang yang tersisa pada bulan itu, tapi juga pernah merasakan bagaimana senangnya karena ada dana yang tersisa yang dapat kami tabung pada bulan itu. Memang kadang kondisi keuangan kami   kurang bersahabat, namun pemeliharaan Tuhan menopang kami dengan kuat.

Sahabat, saat kita berkelimpahan maupun kekurangan, memiliki rasa cukup merupakan tantangan tersendiri. Biasanya apabila materi mengalir dengan deras ke kantong kita, kita ingin aliran itu menjadi lebih deras lagi dan kita tidak akan puas sampai kapan pun. Sedangkan ketika kita sedang kekurangan, kita sering mengeluh, apalagi saat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain. Mari teruslah belajar memiliki rasa cukup karena Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Karena ketika kita bisa merasakan cukup atas semua yang sudah Tuhan beri, tanpa membanding-bandingkan dengan orang lain, kita akan menikmati  kedamaian dan ketenangan hidup.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi memberi kita pelajaran berharga soal rasa cukup. Maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Filipi 4:10-20. Sahabat, berdasarkan  hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tolong tuliskan 3 berkat yang kamu peroleh dari pengalaman hidup dan pelayanan Rasul Paulus. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg) 

Renungan Lainnya