PERAK MURNI. Sahabat, Perak Murni didefinisikan sebagai perak murni 99,9%, tetapi terlalu lunak untuk sebagian besar kegunaan, dan 925 sterling silver sebenarnya adalah paduan perak. 925 sterling silver mengandung 92,5% perak, dan sisanya 7,5% adalah logam lain, yang paling umum adalah tembaga.
Menambahkan logam berbiaya lebih rendah-digunakan untuk mengeraskan paduan yang dihasilkan sehingga logam dapat dicetak menjadi bentuk yang tidak akan berubah selama penggunaan.
Perak murni kehilangan kilaunya selama bersentuhan dengan udara.Perak murni, seperti emas, tidak menghitamkan atau mengoksidasi permukaan. Ini adalah logam paduan yang menarik korosi.
Gosok sepotong perak murni yang tampak berkilau dengan ibu jari, dan kita mungkin menemukan noda samar di kulit ibu jari, yang menunjukkan bahwa 925 sterling silver mulai kehilangan kilaunya.
Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Pure Promise (Janji yang Murni)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 12:1-9 dengan penekanan pada ayat 7. Sahabat, di masa sekarang pemurnian perak dilakukan dengan proses elektrolisis, yaitu dengan memasukkan beberapa unsur kimia, maka biji-biji perak akan terpisah dari kotoran atau logam lainnya sehingga dihasilkan perak murni.
Di masa Perjanjian Lama, untuk mendapatkan perak terbaik harus melalui pemurnian dengan dipanaskan diatas api sampai tujuh kali. Jika ditanyakan hasilnya, tentu saja proses yang membutuhkan ketekunan dan waktu yang panjang akan menghasilkan perak kualitas terbaik.
Raja Daud mengibaratkan janji Allah seperti perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah (Ayat 7). Ada tiga hal penting untuk kita pahami dalam bacaan kita pada hari ini. Pertama, perak teruji menyatakan bahwa janji Allah adalah janji yang murni dan ditepati. Allah tidak pernah ingkar janji. Jika Ia berbicara, Ia akan menepatinya.
Kedua, tujuh kali dimurnikan yang artinya Allah mempertimbangkan baik-baik sebelum mengucapkan janji-Nya. Angka tujuh adalah angka yang sering muncul di Alkitab yang banyak dipercayai para ahli tafsir sebagai angka kesempurnaan.
Ketiga, dapur peleburan di tanah, yang melambangkan kesabaran, seperti para perajin perak Ibrani yang melakukan pembakaran perak dengan duduk sabar semalaman di dapur peleburan di tanah untuk menjaga agar api tetap hidup, dan tungku berada pada suhu sempurna.
Sahabat, analogi janji Allah dan perak murni yang dinyatakan Daud dalam Mazmur 12 menggambarkan demikian sempurnanya janji Allah. Karena janji tersebut telah teruji, maka sebelum pantas menerimanya, kita juga harus tahan uji dalam menjalani kehidupan. Jika kehidupan kita terasa seperti dibakar tujuh kali dalam tungku yang membara, ingatlah bahwa proses yang panjang dan detail akan memberikan hasil yang terbaik. Bertahanlah dalam ujian kehidupan, ALLAH TIDAK PERNAH INGKAT JANJI. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Semoga Allah menolong kita untuk tetap setia berpegang pada janji-Nya, sebab Dia setia. (pg).