Prepare yourself for the LORD

Prepare yourself for the LORD

MEMPERSIAPKAN DIRI. Saya coba mendata para pelayan Tuhan di satu gereja. Ada Gembala Jemaat, Majelis Jemaat, Pemain Musik, Pemimpin Pujian, Pemuji, Penari Altar, Petugas Sound System, Petugas Multi Media, Penyambut Tamu, Pengedar Persembahan, Pembaca Warta, Pendoa, Petugas Keamanan, Koster, dan lain-lainnya.  

Apakah yang harus dilakukan oleh seorang pelayan Tuhan sebelum ia melakukan tugas pelayanannya? Ia harus  mempersiapkan diri lebih dulu. Sesederhana bagaimanapun pelayanan yang dipercayakan kepada dia, ia tidak boleh malas mempersiapkannya. Sikap yang menganggap enteng pelayanan, sama dengan menghina Tuhan empunya pelayanan.

Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Prepare yourself for the LORD (Persiapkan Diri untuk TUHAN)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 42:1-20 dengan penekanan pada ayat 13-14. Sahabat, sekali lagi Yehezkiel dibawa ke pelataran luar dan bilik-bilik bagian Utara. Bilik-bilik tersebut berhadapan langsung dengan lapangan tertutup dan bangunan yang di ujung Barat (Ayat 1-9a). 

Bilik-bilik itu disebut kudus karena dipakai oleh para imam untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, bilik-bilik tersebut digunakan untuk menaruh segala persembahan mahakudus. Itu sebabnya, tempat itu dikategorikan sebagai ruang kudus (Ayat 13). Dalam bilik itu, para imam harus menanggalkan pakaian upacara mereka saat akan meninggalkan pelataran untuk masuk ke pelataran luar (Ayat 14). 

Seperti dalam renungan-renungan dari pasal-pasal sebelumnya, di sini pun ada jarak yang tegas antara imam dan awam, serta antara yang kudus dan tidak kudus. Tujuannya untuk menjaga dan memelihara kesucian Allah.

Sahabat, selesai mengukur bagian dalam, malaikat membawa Yehezkiel ke pintu gerbang Timur dan mulai mengukur Bait Suci dari luar (Ayat 15-20). Keempat sisi tembok luar Bait Suci berbentuk bujur sangkar yang berukuran 500 hasta x 500 hasta. Tembok Bait Suci berfungsi untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus (Ayat 20). Dengan demikian, selesailah pengukuran dan pengamatan seluruh kompleks Bait Suci.

Saya sadar dan akui bahwa penglihatan Yehezkiel dalam bacaan kita sulit diuraikan. Tetapi, ada beberapa hal yang bisa kita dipetik sebagai perenungan, antara lain: Pertama, kompleks Bait Suci menggambarkan milik Tuhan yang harus dipisahkan dari yang tidak kudus. Kedua, dari luar ke dalam ada gradasi kekudusan. Bagian luar dipakai orang awam untuk beribadah, pelataran dalam untuk imam-imam yang melayani, dan yang paling dalam adalah ruang Mahakudus.

Sahabat, penglihatan mengenai bangunan Bait Suci serta ukurannya yang simetris mengajar kita dua hal, yakni: Pertama, siapa pun tidak boleh sembarangan menghampiri Allah, melainkan harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang ditetapkan-Nya. Kedua, siapa pun harus menjaga diri dari pencemaran karena dosa. Semua peraturan ini berlaku bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan umat Allah.

Selain itu, apa yang menjadi peran Sahabat di dalam gereja saat ini? Apakah Sahabat sebagai pendeta? Pengajar? Penatua? Diaken? Pemain musik? Administrator? Koster? Atau anggota jemaat? Apa pun peranmu, Tuhan telah memilih Sahabat menjadi bagian dari persekutuan umat-Nya yang kudus. Karena itu persiapkanlah dirimu saat Sahabat datang kepada-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Tolong ceritakan secara singkat apa peran Sahabat di gereja saat ini?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Persiapan memang seringkali menyita waktu cukup lama. Namun, dengan persiapan matang itulah, kesuksesan akan terbuka lebar. (pg).

Renungan Lainnya