Sahabat, pagi itu Bapak dan Ibu Andreas Christanday yang saat ini sedang berada di Amerika, mengirimkan foto mereka bersama Johan (anak kami yang kedua) bersama istri dan anaknya. Bapak dan Ibu Andreas berjumpa dengan Johan dan keluarganya di Columbus Ohio. Suatu perjumpaan yang tidak terduga dan membawa sukacita.
Perjumpaan dengan sesama yang tidak terduga membawa sukacita, apalagi perjumpaan dengan Allah. Perjumpaan dengan Allah adalah peristiwa istimewa dalam pengalaman manusia karena kita adalah manusia berdosa sehingga mustahil dapat bertemu dengan Dia yang Mahakudus. Hanya Allah sendiri yang merelakan diri-Nya hadir, berdiam, dan bersekutu bersama dengan umat-Nya. Semua dilakukan-Nya karena kasih dan anugerah-Nya,
Untuk lebih memahami topik tentang: “PERJUMPAAN dengan ALLAH”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 32:22-32. Sahabat, kita percaya Allah memelihara kehidupan kita. Tetapi kepercayaan kita bukanlah kepercayaan yang pasif, melainkan percaya yang aktif. Pemeliharaan Allah harus kita perjuangkan melalui karya kita. Berkat Allah tidak sekonyong-konyong turun dari langit. Manusia diberi akal dan kekuatan untuk memperjuangkan berkatnya. Allah sendiri yang akan menghargai perjuangan kita dengan menurunkan berkat-Nya.
Sahabat, sama seperti kita, Yakub bukanlah manusia sempurna. Ia bahkan merupakan karakter yang memiliki cukup banyak kelemahan. Kehidupan Yakub terasa begitu lekat dengan persoalan tipu menipu. Namun, dibalik segala kelemahan itu Yakub memiliki iman yang sangat kuat, yaitu iman yang percaya dan berjuang untuk mendapatkan berkat Allah, sampai akhirnya ia mendapatkan berkat yang dibutuhkannya. Kita perlu belajar untuk memiliki iman seperti itu, yang percaya penuh akan kuasa Allah dan mau berjuang keras supaya Allah memberkati kita.
Perjumpaan Yakub dengan Allah di tepi sungai Yabok mengubah hidupnya (ayat 24-29). Yakub bergumul dengan seorang pria hingga fajar menyingsing (ayat 24). Pertarungan yang sengit dan menguras tenaga. Dari pertarungan ini Yakub memperoleh tiga hal: Nama baru, dari Yakub menjadi Israel (ayat 28), pangkal paha yang sakit (ayat 25), dan sebuah kemenangan (ayat 28).
Sahabat, kitab Hosea mengatakan bahwa Yakub dapat menang dalam pergumulannya dengan Allah bukan melalui kekuatan yang dimilikinya, tetapi dengan menangis dan memohon belas kasihan (Hosea 12:5). Itulah kunci dari kemenangan Yakub dalam pergumulannya dengan Allah, dari pergumulan sengit dan keinginan kuat untuk memohon berkat dari Tuhan. Yakub menamai tempat itu Pniel, karena dia melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawanya tertolong (ayat 30).
Sejak diberkati Allah, Yakub mengalami perubahan. Ia mulai bergantung kepada Allah dan tak lagi hanya mengandalkan pikiran dan kemampuannya.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Nilai hidup apa yang Sahabat petik dari perenunganmu pada hari ini?
- Tolong bagikan pengalaman perjumpaanmu dengan Yesus Kristus yang mengubahkan hidupmu.
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Ketika berjumpa pribadi dengan Kristus hidup kita diubahkan. (pg)