PERCAYA walau MUSTAHIL

PERCAYA walau MUSTAHIL

Sahabat, saya punya seorang teman sekaligus menjadi tetangga di tempat tinggal kami di Kampung Nangka. Biasa saya memanggilnya: Pak Sri. Pada tanggal 12 Agustus 2021 Pak Sri jatuh sakit. Dia dirawat di rumah, tapi lama kelamaan sakitnya bertambah parah, kaki tangannya bengkak-bengkak, dan dia tidak dapat berjalan. Kemudian pada tanggal 28 Agustus 2021 Pak Sri dibawa ke rumah sakit oleh anaknya. Setelah diperiksa ternyata kreatinnya 7. Maka dia diharuskan untuk cuci darah. Tapi Pak Sri menolak, tidak mau cuci darah. Dia yakin Tuhan akan menyembuhkannya dengan cara-Nya sendiri.

Pada tanggal 7 September 2021 dia minta pulang walaupun belum sembuh, belum dapat jalan. Kemudian dia berobat kepada dr. Lestari (spesialis Ginjal) yang menjadi tetangganya. Oleh dr. Lestari kemudian dia diinfus selama 3 hari.

Pada tanggal 10 November 2021 Pak Sri kontrol, dan terjadilah mukjizat, semula kreatinnya 7 dan pada hari itu dapat turun menjadi 2. Sejak saat itu kesehatan Pak Sri terus membaik dan saat ini sudah dapat beraktivitas seperti biasa. 

Sahabat, untuk lebih memahami topik tentang: “PERCAYA walau MUSTAHIL”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Injil Lukas 1:26-38 dengan penekanan pada ayat 37. Malaikat Gabriel muncul di hadapan Maria. Itu pertanda Allah akan bertindak. Gabriel segera menyampaikan rencana Allah. Maria akan melahirkan Yesus yang akan mewarisi takhta Daud sampai selamanya. Hanya ada satu problem dalam pikiran Maria, yaitu dia belum bersuami (ayat 34).

Dalam bahasa asli, ungkapan yang dipakai Maria adalah, “Aku belum mengenal laki-laki.” Itu adalah ungkapan halus tentang hubungan seksual. Maria menyadari adalah hal yang mustahil jika seorang bayi laki-laki akan datang melalui dia. Maria menyadari bahwa apa yang diberitakan Gabriel itu di luar logika.

Sahabat, ketika Allah bertindak, seluruh kenyataan hidup bisa saja kelihatan berlawanan dengan maksud Allah. Pengalaman Maria menegaskan ini. Sebuah kemustahilan seorang perawan melahirkan anak. Peristiwa demikian tidak tercatat dalam seluruh kitab suci PL. Jadi, bukan sebuah keanehan kalau Maria meragukan berita tersebut.

Namun, sesuatu yang lebih mengherankan malah terjadi. Maria justru memilih untuk memercayai berita tersebut! Bagaimana mungkin seorang perempuan belia, justru menunjukkan pilihan iman yang begitu dewasa?

Sahabat, Maria mungkin akan sulit mengerti kisah yang akan diceritakan Lukas. Sebuah nubuat Allah untuk mengukuhkan kerajaan Daud dengan cara yang sangat mengherankan. Kerajaan itu akan tegak dengan membangkitkan Gereja Allah di seluruh penjuru dunia. Namun, Maria berani mengemban misi itu. “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu, “ (ayat 38).

Iman memang selalu bersifat mendua. Iman bisa begitu sulit dan rumit, tetapi iman juga bisa begitu sederhana. Ketika panggilan Allah melampaui pemahaman, janganlah kita menyingkirkan logika kita, sebaliknya, latihlah hati kita untuk semakin peka untuk percaya kepada Allah.

Berdasarakan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pengalamanmu ketika kamu menerima penggenapan janji Tuhan dalam hidupmu.

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya