PENYERTAAN TUHAN TAK BERUBAH

PENYERTAAN TUHAN TAK BERUBAH

Saudaraku, dalam Kitab Perjanjian Lama (PL) kita melihat banyak sekali Tuhan menolong bani Israel dan membangkitkan puluhan pahlawan bangsa yang heroik dan legendaris. Misalnya: 

  1. Musa yang membelah Laut Teberau sehingga bani Israel bisa menyeberangi laut menghindari kejaran Firaun.
  2. Yosua memimpin orang Israel menyeberang Sungai Yordan dan air sungai berhenti hingga 25 km ke hulu.  Yosua juga pernah memerintahkan agar matahari tidak bergerak ke arah terbenam hingga perang dimenangkan. 
  3. Daud dengan umban atau katapel mengalahkan raksasa Goliat. 
  4. Ester si anak yatim orang Yahudi bisa menjadi ratu dari Raja Persia dan membalikkan rencana genosida terhadap bangsa Israel yang diskenariokan oleh Haman bin Hamedata, dan menjadi kemenangan bagi orang Israel sehingga sampai hari ini peristiwa itu diperingati sebagai hari raya Purim.

Namun di zaman Perjanjian Baru (PB) kita seperti melihat Tuhan mengizinkan bani Israel dikalahkan, tidak ada lagi kisah heroik para pahlawan karena terjadi penyaliban Yesus.  Saat itu para pemuka bangsa Israel bersumpah di depan Pilatus dan segenap  rakyat itu menjawab: “Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!” (Matius 27:25). Selanjutnya sejarah mencatat kisah kelam Israel pasca PB:

  1. Jenderal Titus menyerbu Yerusalem pada tahun 70 Masehi dan menghancurkan Bait Allah Yerusalem yang dibanggakan orang Israel hingga saat ini. 
  2. Orang Yahudi terserak ke seluruh dunia setelah 3 tahun memberontak terhadap kekaisaran Romari.  Berawal dari seorang ahli kitab Yahudi yang berhasil meyakinkan Dewan Sanhedrin Yahudi untuk mendukung pemberontakan yang dipimpin oleh Simon Bar Kokhba, yang diyakini sebagai Mesias Yahudi, sesuai nubuatan Kitab Bilangan 24:17.  Akibat peristiwa ini, 580.000 orang Yahudi terbunuh, 50 kota benteng dan 985 desa diratakan dengan tanah, ribuan orang Yahudi dijual dijadikan budak belian. 
  3. Saat Perang Dunia II, Adolf Hitler menangkap jutaan orang Yahudi dan membinasakannya dalam kamp-kamp konsentrasi, ini jumlah korbannya jauh lebih besar daripada seluruh orang Yahudi yang mati dalam perang yang diceritakan dalam Alkitab (PL dan PB).

Saudaraku, kalau kita merenungkan penyertaan Tuhan, sepertinya kita melihat “perbedaan” sikap Tuhan pada orang Israel.  Jika dahulunya Tuhan nampak begitu perkasa membela orang Israel, mengapa Tuhan seakan makin menjadi acuh dan tak peduli dengan perjuangan orang Yahudi?  Sudah berubahkah Tuhan?

Saudaraku, saat memperingati HUT ke-52 Yayasan Christopherus kita perlu mengingat perjuangan para pendiri pada masa lalu dengan segala kelemahan dan kekurangannya dapat bersatu mendirikan Yayasan Christopherus.   Setelah 52 tahun  berlalu, Yayasan Christopherus tetap teguh berdiri meskipun Presiden Indonesia sudah 7 kali berganti.  Jasa dan pengorbanan para pendiri memang perlu dikenang, namun itu jangan sampai hanya menjadi kisah heroik dan legendaris seperti kisah heroik penyertaan Tuhan dalam PL yang pada  akhirnya di zaman PB “seakan-akan” melemah. Bukankah kita meyakini bahwa penyertaan Tuhan berlaku selamanya?

Tantangan memang sedang dihadapi dimana :

  1. Dana operasional Yayasan Christopherus semakin terbatas.
  2. Makin sulit mendapatkan SDM baru dan segar karena anak-anak muda saat ini tidak mudah diraih untuk menjadi mitra pelayanan

Sadar akan tantangan yang akan dihadapi pada tahun mendatang, mari kita semua berdoa agar Yayasan Christopherus tetap teguh melayani dan terus menjadi berkat walau  perjuangan semakin  tidak mudah. Justru dalam segala kelemahan ini, Yayasan Christopherus perlu untuk terus makin sadar dan bersandar pada pertolongan Tuhan. Mungkin kisah heroik di masa awal Yayasan Christopherus berdiri tak lagi dialami setiap saat, namun pertolongan Tuhan dalam “hal kecil”  tak akan pernah berhenti.  Tuhan masih menyertai sampai saat ini.

Saudaraku, siapa pun yang terlibat dalam Yayasan Christopherus perlu untuk merenungkan ayat ini: “Jadi kami ini  (seluruh rekan dalam Yayasan Christopherus.red) adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu (para pembaca sekalian dan jemaat gereja yang dilayani.red)   dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.” (2 Korintus 5:20).  

Yayasan Christopherus datang untuk membawakan kabar perdamaian bagi kita semua dari belenggu dosa, dan dapat berubah menjadi Saksi Kristus. Tetaplah berjuang membawa kabar baik dan Tuhan akan menyatakan penyertaan-Nya sesuai dengan cara-Nya yang Ajaib.  Kisah heroik perjuangan pembawa kabar baik akan terus dituliskan oleh Yayasan Christopherus dari zaman ke zaman sesuai dengan pergumulannya. Percayalah bahwa pernyertaan Tuhan tak akan berubah. (Surhert).

Renungan Lainnya