PENGENALAN dan PENGALAMAN Berjalan Bersama ALLAH

PENGENALAN dan PENGALAMAN Berjalan Bersama ALLAH

Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa tiada hari tanpa RUTINITAS. Apalagi bagi kita yang tinggal di kota besar, Rutinitas sudah menjadi sahabat yang terus menemani melewati hari demi hari. Lebih parah lagi, kita melakukan semua kebiasaan itu dengan irama yang monoton. Akibatnya, kita sering melewati hari begitu saja tanpa belajar apa-apa.

Tanpa kita sadari, keadaan demikian mungkin akan berpengaruh pada pertumbuhan rohani. Kita bisa saja tidak mengalami kemajuan dalam pengenalan dan pengalaman berjalan bersama Allah. Untuk itu kita perlu punya tekad dan kemauan untuk MENJAGA SAAT TEDUH KITA. Semoga “Sejenak Merenung” dapat menjadi sahabat  setia dalam usaha Sahabat untuk mengalami kemajuan dalam pengenalan dan pengalaman berjalan bersama Allah.

Untuk lebih memahami topik tentang: “PENGENALAN dan PENGALAMAN Berjalan Bersama Allah”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 41:1-36 dengan penekanan pada ayat 16. Sahabat,  Yusuf masih dipenjara selama dua tahun sejak peristiwa “Mimpi juru minum dan juru roti” (Kejadian 40:1-23). Luar biasa, di sepanjang waktu tersebut, Yusuf terus melatih dirinya untuk lebih mengenali dan merespons Allah.

Sahabat, diceritakan di bacaan kita, pada suatu hari, Firaun bermimpi hingga dua kali (ayat 1-7). Tetapi, tidak seorang pun mampu mengartikan mimpinya (ayat 8). Hal tersebut menyiksa hatinya hingga menjadi gundah gulana.

Syukurlah,  juru minuman Firaun mengakui kesalahannya dan  mengingat Yusuf, dan menceritakan kepada Firaun kemampuan Yusuf menafsirkan mimpinya (ayat 9-13). Firaun, akhirnya, menyuruhnya untuk  memanggil Yusuf (ayat 14).

Dengan rendah hati Yusuf menghadap dan berkata, “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun” (ayat 16).

Sesungguhnya lewat mimpi Firaun,  Yusuf bisa melihat rencana Allah. Sebuah rancangan untuk menyatakan kedaulatan-Nya atas dunia. Yusuf merespons rencana itu. Dia mencetuskan suatu gagasan yang luar biasa. Sesuatu yang tidak terpikirkan oleh siapa pun pada saat itu (ayat 33-36). Dengan cara itulah, Yusuf memberitakan perihal Allah kepada Firaun dan bangsa Mesir.

Sahabat, Yusuf merupakan teladan bagaimana cara merespons Allah. Dalam kesukaran bertahun-tahun, dia tetap setia kepada Tuhan. Karena anugerah Allah, dia menunjukkan konsistensi yang tahan uji. Dia tidak mudah mundur walau banyak aral melintang datang menghadang. Dia mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam pengenalan dan pengalaman bersama Allah.

Sesungguhnya, Itulah yang Tuhan harapkan dari kesaksian orang-orang percaya. Dunia bisa mengenal Dia dari cara kita merespons panggilan-Nya, sehingga, orang bisa mengenal Allah bukan melalui KATA, tetapi oleh AKSI NYATA

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh melalui perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 16?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Orang yang rendah hati akan menyadari bahwa  kemampuan dan segala yang dimilikinya,  ia dapatkan karena anugerah Allah; karena Allah memberkati dan menyertainya. (pg)  

Renungan Lainnya