Sahabat, kita sebagai keluarga besar Yayasan Christopherus patut bersyukur kepada Tuhan, karena Yayasan Christopherus pada 3 Mei 2022 genap berusia 50 tahun. Pada awal pelayanannya, Yayasan Christopherus lebih berfokus pada pelayanan firman yang didukung dengan pelayanan musik dan pelayanan media.
Sesungguhnya sejak awal berdirinya, Yayasan Christopherus ingin mengembangkan pelayanan yang holistis, pelayanan yang utuh, pelayanan yang memerhatikan kebutuhan rohani dan jasmani. Maka mulai tahun 1977 (di usia yang ke 5 tahun) Yayasan Christopherus mulai merintis pelayanan panti asuhan.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Pelayanan yang HOLISTIS”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Injil Lukas 4:18-19. Sahabat, secara sederhana, kata holistis berarti seluruhnya, sepenuhnya, sebagai suatu kesatuan. Dengan demikian pelayanan yang holistis dapat dipahami sebagai pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati, dan memperlakukan manusia sebagai satu kesatuan yang utuh.
Sahabat, dalam Alkitab dijelaskan perhatian Allah terhadap masalah jasmani. Misalnya, Allah memelihara janda di Sarfat dengan membuat tepung dalam tempayan tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli tidak akan berkurang walaupun telah dipakai berkali-kali (1 Raja-raja 17:14-16). Para rasul memilih tujuh orang untuk mengurus santunan kepada para janda (Kisah Para Rasul 6:1-6).
Jika pelayanan yang holistis dianggap sebagai pelayanan gereja yang menyeluruh maka pelayanan tersebut harus mencakup semua aspek pelayanan yang meliputi pelayanan: Koinonia (persekutuan), Marturia (kesaksian), dan Diakonia (pelayanan sosial). Hal tersebut mutlak dalam penginjilan dan akan mendatangkan shalom yang dijanjikan Tuhan.
Sahabat, Tuhan Yesus telah memberikan contoh dalam hal pelayanan holistis saat di dunia. Kitab Injil mencatat bahwa di dalam pelayanan-Nya, Ia tidak sekadar memperhatikan kebutuhan rohani banyak orang, tetapi juga kebutuhan jasmaninya.
Ia memang datang untuk menebus manusia berdosa, namun Ia juga menghadirkan Kerajaan Allah dengan menyembuhkan banyak orang sakit: Orang buta, orang lumpuh, orang bisu, orang tuli, penderita kusta, wanita yang mengalami pendarahan, dan sebagainya. Hal itu menyatakan bahwa karya Tuhan Yesus atas diri manusia bersifat utuh. Ia menganugerahkan pengampunan dosa, sekaligus kesembuhan rohani dan jasmani.
Christopherus sebagai lembaga gerejawi mendapat mandat untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah yang disertai dengan pelayanan di segala bidang kehidupan. Cakupan pelayanannya harus utuh dan seimbang. Yang penting visinya tetap sama: Terlaksananya Amanat Agung Tuhan di seluruh pelosok dunia.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang engkau pahami tentang pelayanan yang holistis?
- Adakah Sahabat yang terpanggil untuk melayani di bidang diakonia, dengan memerhatikan anak yatim piatu?
Selamat sejenak merenung. Ingatlah: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:17). (pg)