ORANG BEBAL: Tidak ada ALLAH

ORANG BEBAL: Tidak ada ALLAH

Sahabat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti bebal adalah sukar mengerti atau tidak cepat menanggapi sesuatu (tidak tajam pikiran). Sedangkan sinonim bebal  adalah bodoh. Orang bodoh karena belum tahu. Sedangkan orang bebal tidak mau diberitahu.

Hampir semua orang pasti akan merasa tersinggung dan marah besar jika mereka dikata-katai oleh orang lain dengan sebutan orang bodoh, apalagi disebut orang bebal.  Dalam teks aslinya kata bebal diartikan sebagai orang yang bodoh, jahat dan tidak menghormati Tuhan.  Orang bebal dapat diartikan pula orang yang sukar sekali untuk mengerti, tidak cepat tanggap, tidak mau berubah, karena ia menolak pengertian dan pengajaran.

Untuk lebih memahami topik tentang: “ORANG BEBAL: Tidak ada ALLAH”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 53:1-7 dengan penekanan pada ayat 2. Sahabat, Daud menggambarkan orang bebal sebagai orang yang tidak memercayai adanya Tuhan, tidak berakal budi dalam pandangan TUHAN, dan tidak mencari Allah (ayat 1-3). Karena tidak percaya adanya Tuhan, orang bebal hidup berbuat curang (ayat 2), tidak peduli dengan kebaikan (ayat 2, 4), hidup bejat (ayat 4), dan melakukan kejahatan (ayat 5).

Sahabat, intinya, orang bebal hidup tanpa takut akan Tuhan dan makin terjerumus dalam kebobrokan. Kepada orang-orang yang demikian, Tuhan memastikan bahwa hidup mereka akan ditimpa musibah secara tiba-tiba, dikepung dan dipermalukan, dan yang lebih mengerikan lagi yaitu ditolak oleh Allah (ayat 6).

Kontras dengan orang bebal, hidup orang saleh yang diwakili oleh umat Israel sebagai umat pilihan Allah justru mengalami hal yang jauh berbeda. Tuhan menjamin bahwa umat-Nya akan diselamatkan dan dipulihkan oleh Tuhan sehingga mereka akan mengalami sukacita dari Allah (ayat 7).

Sahabat, kita sebagai orang percaya, sungguh mazmur ini sangat menghibur dan menguatkan kita. Saat ini, mungkin kita mengalami tekanan dan pergumulan
karena kejahatan dari orang-orang di sekitar kita yang tidak mengenal Tuhan. Atau mungkin kita dikucilkan karena berbuat apa yang benar. Jangan khawatir, meski banyak orang menolak dan membenci kita, selama kita di dalam Tuhan, penerimaan dari Tuhan itu cukup bagi kita. Akan tiba waktunya di mana Tuhan akan menyelamatkan dan memulihkan hidup kita. Karena itu, tetap lakukan apa yang benar dan jangan menyerah! 

Berdasarkan hasil perenungan dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Bagaimana Daud menggambarkan apa yang diperbuat orang bebal? (Ayat 2-5)
  2. Apa yang akan dialami oleh orang bebal? (Ayat 6)
  3. Sebaliknya apa yang akan dialami oleh orang saleh? (Ayat 7)

Selamat sejenak merenung. Sahabat, ingatlah: Jangan sekali-kali berlaku bebal, karena orang bebal tidak luput dari hukuman! (pg).

Renungan Lainnya