Obedience Will Save You!

Obedience Will Save You!

KITAB 1 RAJA-RAJA. Sahabat, kitab 1 Raja-raja (disingkat 1 Raja-raja; akronim 1Raj.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab 1 Raja-Raja tidak menyebutkan nama penulisnya, sedangkan  tradisi menyatakan bahwa kitab ini ditulis oleh nabi Yeremia. Kitab 1 Raja-Raja kemungkinan besar dituliskan dalam kurun waktu antara tahun 560- 540 SM. Kitab ini merupakan kelanjutan dari kitab 1 dan 2 Samuel. Diawali dengan kisah kenaikan Salomo menjadi raja setelah kematian Daud.

Kitab 1 Raja-raja merupakan lanjutan dari kitab-kitab Samuel, yang berisi tentang sejarah pemerintahan raja-raja Israel. Sejarah yang dimuat dalam kitab ini dapat dibagi dalam tiga bagian: Pertama,  wafatnya Raja Daud  dan pengangkatan Salomo menjadi raja atas Kerajaan Israel bersatu menggantikan Daud. Kedua, pemerintahan Raja Salomo dan hasil-hasil usahanya, khususnya dalam membangun Bait Allah di Yerusalem.  Ketiga, bangsa Israel terpecah menjadi Kerajaan Israel  (Utara) dan dan Kerajaan Yehuda (Selatan), dan sejarah raja-raja yang memerintah kedua kerajaan tersebut sampai pertengahan abad ke-9 SM.

Di dalam kedua kitab Raja-raja, setiap raja dinilai berdasarkan kesetiaannya kepada Tuhan, dan kemakmuran adalah akibat dari kesetiaan tersebut. Sebaliknya, penyembahan berhala dan ketidaktaatan mengakibatkan bencana. Berdasarkan penilaian tersebut raja-raja kerajaan utara semuanya gagal, sedangkan raja Yehuda ada yang gagal, ada pula yang tidak.

Yang terpenting dalam Kitab 1 Raja-raja adalah karya dari nabi-nabi Tuhan. Mereka digambarkan sebagai juru bicara Allah yang berani memperingatkan raja dan bangsa Israel supaya tidak menyembah berhala dan tidak meremehkan perintah-perintah Allah. Nabi yang menonjol ialah Elia, dan kisahnya yang terkenal adalah ketika ia bertarung dengan para imam Baal (1 Raja-raja 18).

Hari ini, kita akan mulai belajar kitab 1 Raja-raja dengan topik: “Obedience Will Save You! (Ketaatan Akan Menyelamatkanmu!)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Raja-raja 1:1-53. Sahabat, menjadi tua bisa saja membuat kita kurang bijaksana, tetapi ketaatan kepada Allah menyelamatkan kita. Pada masa tuanya, Daud membuat keputusan penting, yaitu memilih Salomo menggantikan dirinya sebagai raja atas Israel.

Daud menyampaikan kepada Batsyeba bahwa takhta kerajaan Israel diwariskan kepada Salomo sesuai dengan janjinya di hadapan Tuhan (Ayat 28-31). Daud pun kemudian memberi perintah penting kepada Imam Zadok, Nabi Natan, dan Benaya bin Yoyada untuk melakukan prosesi pengurapan Raja Salomo atas Israel di Gihon (Ayat 32-37).

Sahabat, lalu Nabi Natan, Imam Zadok, dan Benaya bin Yoyada melakukan perintah Raja Daud dengan diikuti oleh orang Kreti dan orang Pleti, serta seluruh rakyat pun kemudian mengikuti mereka sambil bersukaria dan meniup suling (Ayat 38-40). Setelah Adonia mendengar tentang pengangkatan Salomo, dia menjadi takut kepada Salomo dan ditinggalkan oleh para pengikutnya. Dia mencari perlindungan dengan memegang tanduk-tanduk mazbah, dan dia diizinkan hidup oleh Raja Salomo (Ayat 49-53).

Dari kisah pengurapan Raja Salomo atas Israel tersebut, kita belajar bagaimana kerap kali kita kurang mampu memberikan perhatian terhadap anak-anak yang kita kasihi. Namun demikian, Tuhan tetap menunjukkan kesetiaan-Nya dengan memberi teguran kepada kita. Tidak ada kata terlambat dalam menaati firman Tuhan. Raja Daud pada masa tuanya ditegur oleh Allah melalui Nabi Natan mengenai perilaku anaknya dan menaati teguran itu. Pada akhirnya, ketaatan Daud membuatnya bisa menyelamatkan kerajaannya. Dia masih bisa melihat pewaris takhtanya sebelum dia meninggal.

Sahabat, apakah kita sedang merasa terancam atau sedang merasa gagal? Tuhan tidak akan membiarkan kita terlantar. Oleh karena itu, kita harus terus peka terhadap pimpinan-Nya. Jika kita mendengarkan teguran dari-Nya, kita harus segera taat. Tidak ada kata terlambat untuk taat kepada-Nya. Ketaatan kita kepada Tuhan menolong kita memperbaiki kesalahan dan membuka kesempatan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 5-6?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Bila kita gagal meraih cita-cita, cobalah selidiki apakah ada kaitannya dengan ambisi yang tidak kudus. Jika ya, bertobatlah, supaya kasih setia-Nya tetap memelihara kita dan kesempatan kedua diberikan pada kita. (pg).

Renungan Lainnya