PENGANTAR KITAB ZAKHARIA. Sahabat dari beberapa sumber saya mendapat informasi bahwa kitab Zakharia merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen.
Kitab Zakharia 1:1 menyatakan nabi Zakharia sebagai penulis kitab ini. Nabi Zakharia adalah seorang nabi Yahudi pada masa sesaat setelah kembali dari pembuangan ke Babel, tepatnya pada akhir abad ke-6 SM saat Yudea baru saja menjadi provinsi di bawah Kekaisaran Persia.
Nama “Zakharia” sendiri merupakan serapan dari Ibrani: זְכַרְיָה (Zekharyah), yang diperkirakan merupakan gabungan dari kata זָכַר (zakhar, har. “mengingat”) dan nama יה (Yah). Oleh karena itu, nama tersebut kemungkinan berarti “Allah mengingat”.
Tujuan penulisan yaitu Zakharia menyatakan bahwa Allah menggunakan nabi-Nya untuk mengajar, menghimbau, dan mengoreksi umat-Nya. Sayangnya, mereka menolak. Dosa mengakibatkan hukuman dari Allah. Kitab ini juga menunjukkan bahwa nubuat sekalipun dapat disimpangkan.
Dalam periode ini, nubuat tidak disukai lagi oleh orang Yahudi. Mereka seperti hidup di antara jeda periode Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tak ada nubuat yang signifikan yang berbicara kepada umat Allah.
Berdasarkan waktu atau penanggalan maka garis besar dari kitab Zakharia terbagi dua. Nubuat pertama mengenai penglihatan-penglihatan yang muncul antara tahun 520 sampai 518 Sebelum Masehi, yaitu selama masa pembangunan Bait Allah. Sedangkan nubuat yang kedua mengenai kedatangan Mesias, yang munculnya tidak diketahui pasti tetapi mungkin ada sebelum periode pelayanan Zakharia.
Syukur, hari ini kita mulai belajar dari kitab Zakharia dengan tema: “Nothing Lasts Forever (Tidak ada yang Abadi)”. Bacaan Sabda diambil dari Zakharia 1:18-21. Sahabat, penglihatan ketiga Nabi Zakharia adalah empat tanduk (Ayat 18). Malaikat menjelaskan bahwa empat tanduk itulah yang menyerakkan Yehuda, Israel, dan Yerusalem (Ayat 19). Artinya, empat tanduk itu menggambarkan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh Yehuda dan Israel.
Namun, bersama dengan keempat tanduk itu, Tuhan juga memperlihatkan empat orang tukang besi (Ayat 20). Malaikat mengatakan bahwa merekalah yang akan mengalahkan empat tanduk tadi (Ayat 21). Dengan demikian, empat kerajaan yang akan mengalahkan umat Tuhan tidak lagi memiliki kekuasaan, apalagi kekuatan yang kekal.
Sahabat, penglihatan ini menjadi dasar pengharapan bagi umat Tuhan. Mereka memang telah dikalahkan oleh kerajaan lain. Namun, bukan berarti kerajaan itu sudah mengalahkan kekuatan Tuhan atau memiliki kekuasaan melebihi Tuhan. Justru, penglihatan ini menunjukkan kekuasaan Tuhan mengatasi segala kuasa yang ada di bumi.
Terkadang, Tuhan memang mengizinkan umat-Nya kalah dan diserakkan ke berbagai tempat. Namun, kekuatan Tuhan tetap lebih unggul daripada kuasa kerajaan-kerajaan itu. Orang Yehuda, yang kembali ke Yerusalem, adalah bukti kehebatan Tuhan menunjukkan kuasa-Nya pada umat-Nya.
Orang bisa merasa aman dengan kekuasaannya. Mereka bisa juga menyalahgunakannya. Namun, setiap orang harus sadar bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Kekuasaan itu juga sementara. Satu waktu akan tiba saatnya semua itu harus berakhir. Oleh karena itu, kita tidak boleh takabur karena kekuasaan yang kita miliki saat ini. Kekuasaan manusia di dunia tidak ada yang kekal, tetapi kekuasaan Tuhanlah yang abadi di atas segalanya.
Sahabat, sebaliknya, ketika sedang berada di bawah kekuasaan orang lain dan merasakan ketidakadilan, kita bisa meyakini akan tiba waktunya kelaliman itu akan dihancurkan. Kita perlu berdoa dan berjuang sekuat tenaga melawan kezaliman itu. Nanti, Tuhan akan menunjukkan kekuasaan-Nya yang mengatasi segala kekuasaan manusia.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 20-21?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sesungguhnya Tuhanlah yang berkuasa atas dunia. karena itu kita tidak boleh sombong dengan kekuasaan yang saat ini sedang kita emban dan terima. (pg).