NAZIR ALLAH: Jabatan Khusus, Disiplin Khusus

NAZIR ALLAH: Jabatan Khusus, Disiplin Khusus

Sahabat, akhir-akhir ini di Indonesia ada fenomena menarik, di beberapa tempat atau daerah muncul banyak RELAWAN SAHABAT. Ada Relawan Sahabat Ganjar, Ada Relawan Sahabat Anies, Ada Relawan Sahabat Sandiaga, Ada Relawan Sahabat Ridwan, dan lain-lain. Walaupun Pemilihan Umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden baru akan dilaksanakan pada tahun 2024, tapi orang-orang yang ingin menjadi Capres dan Cawapres sudah mulai melakukan kampanye. JABATAN PRESIDEN itu sangat prestisius, jadi tentu banyak orang yang menginginkannya.

Untuk lebih memahami topik tentang: “NAZIR ALLAH: Jabatan Khusus, Disiplin Khusus”, Bacaan Sabda saya ambil dari Kitab Bilangan 6:1-21. Sahabat, bacaan kita pada hari  ini berbicara tentang orang-orang yang mengkhususkan diri menjadi NAZIR ALLAH.  Contoh Nazir Allah dalam Alkitab: Simson, Samuel dan Yohanes Pembaptis.

Mereka mempersembahkan diri kepada Tuhan untuk melayani-Nya. Bagi mereka berlaku aturan ketat yang mesti dijalani dengan disiplin. Aturan tersebut dalam rangka menjaga kekudusan hidup sang nazir Allah. Kekudusan mesti ada dalam hidup setiap orang yang melayani Tuhan.  Sebab, mereka adalah perantara antara Tuhan dan manusia.

Sahabat, hal tersebut mengingatkan kita pada satu prinsip penting bahwa suatu jabatan khusus membutuhkan disiplin dan komitmen khusus. Hal seperti ini sejatinya tidak hanya berlaku dalam kehidupan keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya. Seorang dokter, psikolog, hakim,  tentara, polisi, atau ilmuwan biasanya mempunyai berbagai disiplin tertentu yang mesti dijalani sehingga tujuan dan tugas dapat tercapai dengan baik.

Disiplin khusus mesti menjadi perhatian bagi semua orang yang mempunyai jabatan khusus. Jabatan khusus tidak berbicara hanya soal posisi tertentu. Jabatan khusus juga bisa disematkan kepada setiap orang yang menghayati panggilan hidupnya secara khusus. Misalnya, jabatan khusus sebagai ibu rumah tangga atau orangtua tunggal (single parent). Jabatan tersebut bukanlah jabatan yang kecil atau sepele. Itu adalah jabatan istimewa yang membutuhkan disiplin khusus agar hidup rumah tangga dapat berjalan dengan baik. Kesehatan dan masa depan anak-anak sangat membutuhkan perhatian orangtua yang menyadari panggilan khusus tersebut.

Marilah kita memohon pertolongan Tuhan agar kita bisa mengenali dan menghayati panggilan dan jabatan khusus yang dipercayakan kepada kita. Baik itu jabatan di tempat kerja, di perusahaan, di rumah, di masyarakat, maupun di gereja dan lembaga gerejawi. Kita memohon pertolongan Tuhan agar kita bisa berdisiplin. Dengan begitu, kita mampu bertanggung jawab dan menjadi saluran berkat Tuhan karena jabatan khusus tersebut.

Sahabat, kita perlu melatih diri dan menjaga hati untuk hidup disiplin supaya jabatan yang Tuhan percayakan kepada kita bisa menjadi saluran berkat-Nya bagi keluarga, sesama dan masyarakat luas.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah apa yang menjadi panggilan khusus bagimu pada saat ini? Hal-hal apa saja yang telah kamu lakukan bagi keluarga dan sesama. Selamat sejenak merenung. Tuhan Yesus menolong dan memberkati. (pg)  

Renungan Lainnya