Saudara, sebenarnya natal selain berbicara tentang Tuhan Yesus, juga berbicara tentang Keluarga. Coba kita simak Yohanes 3: 16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
Kata Anak-Nya dalam ayat tersebut, menunjukkan sebuah hubungan dalam keluarga. Kalau kita bicara anak berarti kita juga bicara orang tua, kita bicara saudara baik laki-laki maupun perempuan. Tuhan Yesus adalah Anak Bapa, tetapi secara bilogis yang melahirkan Tuhan Yesus adalah ibu Maria yang mempunyai suami Yusuf. Dengan demikian secara biologis orang tua Tuhan Yesus adalah Yusuf dan Maria. Itulah keluarga Tuhan Yesus.
Mungkin kita perlu bertanya dengan pertanyaan yang sangat sederhana, mengapa Allah Bapa tidak mengutus Yesus dalam wujud orang dewasa saja? Mengapa harus seorang bayi? Mengapa harus ada ayah dan ibunya? Itu semua menunjukkan pentingnya keberadaan sebuah keluarga. Tuhan tahu bahwa Keluarga itu penting, Dia ingin menunjukkan hal tersebut kepada kita melalui Putra-Nya, Yesus. Ketika kita melihat kisah kelahiran Yesus, kita menemukan bagian penting dari kisah Yesus yang terdapat pada sepasang suami istri dalam sebuah keluarga, yaitu Maria dan Yusuf.
Natal adalah tentang keluarga! Itu adalah fakta, bahkan misalnya pun kita tidak menyukai keluarga kita, tetapi natal adalah tentang keluarga, ada kakek-nenek, ibu dan ayah, saudara laki-laki dan Perempuan. Yesus memiliki ayah ibu, saudara perempuan, kakek nenek, dan saudara yang lain. Dari kisah natal, kita bisa melihat aspek keluarga dari tiga hal, yaitu dari genealogi Tuhan Yesus, peran Yusuf sebagai seorang ayah dan kita semua sebagai keluarga setelah diselamatkan.
- Genealogi keluarga Tuhan Yesus.
Genealogi adalah silsilah. Kelahiran sesorang pasti diakibatkan oleh orang tuanya, orang tuanya dilahirkan dari neneknya, dan seterusnya itulah genealogi, atau silsilah keturunan. Tuhan Yesus memiliki silsilah yang begitu Panjang baik dari sisi Yusuf sebagai ayahnya maupun dari sisi Maria sebagai Ibunya. Tercatat terdapat 14 generasi dari Daud sampai Yesus. Dari silsilah Tuhan Yesus tidak semua nenek moyangnya adalah orang baik. Bahkan ada nama-nama yang terkenal tidak baik, seperti Tamar dan Rahab, yang merupakan perempuan-perempauan tercela, namun dipakai Tuhan untuk menyatakan rencana-Nya. Hal itu menunjukkan bahwa Tuhan bisa memakai semua orang untuk menyatakan rencana-Nya. Kita mungkin bukan keturunan orang baik, kita sendiri mungkin dulu bukan orang baik, tetapi Tuhan bisa memakai kita semua, untuk menggenapi rencana-Nya.
- Yusuf sebagai seorang Ayah dalam Keluarga
Selain berbicara tentang silsilah, natal juga berbicara tentang peran seorang ayah dalam keluarga. Memang Maria melakukan banyak hal penting sehubungan dengan kelahiran Yesus tetapi kita juga bisa melihat bagaimana Tuhan memakai Yusuf dalam keluarganya. Yusuf dipakai Tuhan untuk melindungi keluarganya. Matius mencatat: Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia. ” (Matius 2:13). Selanjutnya Matius mencatat respons Yusuf: “Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,” (Matius 2:14).
Bayi Tuhan Yesus akan dibunuh oleh Herodes, maka Yusuf sebagai ayah-Nya membawa pergi sesuai dengan firman Tuhan agar terhindar dari bahaya. Yusuf menyingkir ke Mesir. Itulah peran Yusuf dalam keluarga sebagai seorang ayah.
- Kita semua adalah keluarga Tuhan, dan Yesus sebagai anggota keluarga yang sempurna.
Konsep keluarga kita tidak hanya berhenti pada saat natal. Faktanya, Alkitab berkali-kali menyebut kita juga adalah saudara, yang berarti keluarga. Meskipun hal itu bukan berarti bahwa kita mempunyai hubungan darah, tetapi kita adalah bagian dari keluarga Tuhan!
Jadi bisa diartikan bahwa persaudaraan di gereja itu penting bagi kita! Penting bagi kita untuk selalu dikelilingi oleh saudara-saudara dan keluarga dalam gereja. Efesus 2:19, mengatakan “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah”. Ketika kita dikelilingi oleh keluarga dan saudara-saudara, kita menjadi lebih kuat.
Yesus adalah anggota keluarga yang sempurna. Sebelum kita mengenal-Nya, dia telah mati untuk kita dan memungkinkan kita menjadi bagian dari keluarga Allah.
Natal memang berbicara tentang Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus lahir dari seorang Ibu dan mempunyai ayah secara biologis. Hal itu menujukkan bahwa Natal sejatinya juga berbicara tentang keluarga. Bukan berhenti di sini saja, bahkan karena kelahiran kristus kita juga dianggap sebagi keluarga Allah. Kita semua adalah saudara, mari kita saling mangasihi dan membantu satu sama lain. Selamat merayakan natal, untuk kita sebagai anggota keluarga Allah. Bersukacitalah! (SHJ).