NAMAKU TERCATAT

NAMAKU TERCATAT

Sahabat, dalam masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, kita merasa bahagia kalau nama kita tercatat di aplikasi PeduliLindungi. Apalagi kalau di aplikasi tersebut ada sertifikat yang menyatakan bahwa kita sudah menjalani vaksin dosis 1, 2, dan 3. Kita akan lebih bebas untuk masuk ke mal, rumah sakit, restoran, dan area publik lainnya.

Sesungguhnya  kita akan lebih berbahagia jika nama kita sudah tercatat di kitab kehidupan Anak Domba karena kita akan dapat masuk surga untuk menikmati kehidupan kekal di sana bersama Sang Gembala Agung.

Untuk lebih memahami topik tentang: “NAMAKU TERCATAT”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kitab Bilangan 7:1-89 dengan penekanan pada ayat 2. Sahabat,  kitab Bilangan 7 berbicara mengenai persembahan-persembahan yang harus dibawa masing-masing suku ke kemah suci, untuk digunakan oleh kaum Lewi dalam menjalankan tugas mereka dalam pelayanan kemah suci.

Pertama-tama, persembahan bersama kedua belas suku untuk kaum Lewi (ayat 3-9). Persembahan yang berupa 6 kereta dan 12 lembu bisa langsung digunakan oleh masing-masing puak sesuai tugasnya. Namun, persembahan yang berikut itu menyangkut penahbisan mezbah yang akan digunakan untuk ritual secara regular. Di sini ayat 12-83 mencatat setiap suku memberikan sejumlah harta mereka, perabotan emas dan perak, serta sejumlah ternak mereka, dalam suatu ritual yang berlangsung selama 12 hari berturut-turut. Kemudian disimpulkan ulang di ayat 84-88.

Sahabat, mengapa pencatatan itu begitu detail dan mengulang persis sama? Mungkin buat sebagian besar dari kita merasa bosan membacanya karena monoton dan mengulang-ulang (seperti copy paste).  Namun, bagi kedua belas suku Israel, pencatatan itu menyatakan bahwa setiap suku berharga di mata Tuhan, dan setiap suku dengan antusias memberikan persembahan masing-masing. Kelak ketika kitab Bilangan ini dibacakan dari generasi ke generasi, setiap angkatan dari masing-masing suku akan memasang telinga mereka baik-baik, mengantisipasi nama suku mereka disebut. Hal itu melegakan hati, bahkan mendatangkan sukacita karena suku mereka berarti di hadapan Tuhan.

Bayangkan pengharapan dan antusiasme setiap suku ketika mendengar nama mereka disebut! Yesus sendiri menyatakan bahwa Gembala yang Agung
akan memanggil setiap domba-Nya dengan namanya masing-masing (Yohanes
10:3). Bukankah itu kerinduan setiap kita, mendengar Tuhan menyapa kita dengan nama kita masing-masing?
Sahabat, bersungguh-sungguhlah di dalam Tuhan supaya nama kita tercatat di kitab kehidupan! Marilah kita renungkan dalam-dalam catatan dari Rasul Paulus berikut, “Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.”  (Filipi 4:3b)

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pengalamanmu sendiri mengapa engkau punya keyakinan bahwa namamu sudah tercatat di kitab kehidupan Anak Domba. Selamat sejenak merenung. Tuhan Yesus menolong dan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya