MUSIK DALAM KITAB KEJADIAN

MUSIK DALAM KITAB KEJADIAN

Saudaraku, mari kita membaca dan merenungkan ayat berikut: “Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.” (Kejadian 4:21)

Joshua adalah seorang anak laki-laki yang tinggal di sebuah desa kecil. Sejak kecil, ia selalu merasa tertarik pada suara-suara di sekitarnya: Kicauan burung, aliran sungai, dan bunyi angin yang meniup dedaunan. Suatu hari saat bermain di hutan, Joshua menemukan sebatang kayu yang berlubang. 

Dengan penasaran, ia meniup lubang itu dan terkejut mendengar suara yang dihasilkannya. Suara itu sederhana, namun begitu menyentuh hatinya. Joshua pun mulai bermain dengan kayu itu setiap hari, mencoba menciptakan berbagai nada. 

Seiring waktu, ia belajar membuat alat musik sederhana dari bahan-bahan alami yang ia temukan di sekitarnya. Tanpa disadari, Joshua telah menemukan karunia musik yang Tuhan berikan kepadanya. Ketika ia memainkan musik di desanya, banyak orang merasakan sukacita dan damai yang disebarkan melalui nada-nada indah itu. 

Cerita Joshua mencerminkan apa yang dilakukan Yubal dalam Kitab Kejadian. Yubal adalah pelopor, seorang inovator yang menemukan dan mengembangkan alat musik pertama. Dari sini, kita belajar bahwa Tuhan memberikan kepada manusia karunia untuk menciptakan dan mengekspresikan diri melalui musik. 

Yubal menunjukkan bahwa musik adalah bagian integral dari kehidupan manusia sejak awal penciptaan. Musik tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat komunikasi dan ekspresi yang kuat. Melalui musik, kita dapat menyampaikan perasaan terdalam kita, memuji Tuhan, dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan sesama.

Refleksi :

Saudaraku, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menggali dan menggunakan karunia-karunia yang Tuhan berikan kepada kita, termasuk karunia musik. Seperti Joshua yang menemukan kebahagiaan dalam menciptakan musik dari kayu sederhana, kita juga dapat menemukan dan mengembangkan karunia kita dengan cara-cara yang mungkin tidak terduga. Musik bisa menjadi sarana untuk menyembuhkan, mempersatukan, dan memuliakan Tuhan.

Marilah kita menggunakan karunia musik untuk membawa damai, sukacita, dan harapan dalam kehidupan kita dan orang-orang di sekitar kita. Mari kita mengingat bahwa setiap nada yang kita mainkan atau nyanyikan bisa menjadi persembahan yang harum di hadapan Tuhan, seperti yang ditunjukkan oleh Yubal, bapak semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Amin, Tuhan Yesus memberkati. (Inthan)

Pesan:

Bagi Bapak, Ibu, kakak, adik, dan anak-anak yang ingin belajar musik dan vokal, silakan bergabung dengan Sekolah Musik Christopherus. Hubungi HP.: 081292081227.  

Renungan Lainnya