MEWARNAI Segala Aspek KEHIDUPAN Kita

MEWARNAI Segala Aspek KEHIDUPAN Kita

Pada tahun 2008 dirilis sebuah lagu yang berjudul “Ingat Kamu” yang dinyanyikan oleh Duo Maia. Bagian refrainnya berbunyi:  “Aku mau makan kuingat kamu. Aku mau tidur juga ingat kamu. Aku mau pergi kuingat kamu. Oh cinta … mengapa semua serba kamu.” Ketika kita mencintai seseorang, ia mewarnai segala aspek kehidupan kita. Persoalannya menjadi berbeda dalam hubungan dengan Allah. Aneh memang. Dengan Allah, kita malah penuh perhitungan. Ini buat Allah, ini bagianku. Ini urusan Allah, ini urusanku. Ini hidupku, jangan jadi urusan Allah. Aku makan, ya makan tanpa perlu ingat Dia yang memberi makan. Aku hidup, ya hidup tanpa bersyukur kepada sang Pemberi hidup.

Sahabat, menurut Rasul Paulus, Allah dan segala keputusan-Nya begitu besar, luas dan akbar, tak terselami oleh akal budi manusia. Manusia tidak mampu menyelami pikiran dan keputusan Allah. Manusia tidak mampu mengetahui persis isi hati Allah. Dia Mahabesar dan kita manusia teramat kecil. Yang pasti, pikiran dan hikmat Allah itu tentu jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pikiran dan hikmat manusia. Keputusan-Nya pastilah benar dan tidak pernah salah. Rasul Paulus mengingatkan bahwa Allah tidak memerlukan nasihat manusia. Manusialah yang membutuhkan nasihat dan perintah Allah.

Sesungguhnya semua bermula dan berakhir pada Allah. Karena itu kita hidup bukan untuk memuaskan ambisi pribadi, melainkan untuk memuliakan Allah. Apa yang dimiliki, dirasakan, dijalani, diperoleh dan dilakukan manusia semata-mata dari Allah, oleh Allah, dan kepada Allah. Manusia tidak ada apa-apanya di hadapan Allah. Kesadaran akan hal tersebut semestinya membuat kita melakukan segala sesuatu dengan kesadaran akan pertanggungjawaban kepada Tuhan.

Bacaan Sabda: Roma 11:25-36. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya