
Lou Engle seorang pemimpin doa syafaat asal Amerika telah dikenal luas melalui gerakan The Call yang dimulai pada tahun 2000. Ia mengumpulkan puluhan ribu generasi muda untuk berpuasa dan berdoa di stadion. Dengan gaya khasnya yang berdoa sambil bergoyang di depan mimbar, Lou Engle menyalakan semangat generasi baru agar berani berdiri di celah bagi bangsanya. Pelayanannya menekankan doa, puasa, dan pengabdian total kepada Kristus.
Mazmur 113:5 yang mengatakan, “Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat tinggi?”, menyingkapkan bahwa Allah yang “diam di tempat tinggi” yang merupakan suatu tempat yang menegaskan keagungan dan otoritas Allah di atas segala takhta dunia. Allah tidak terbatas pada ruang, namun berdaulat penuh dan layak ditinggikan. Takhta-Nya merupakan pusat kekuasaan dan sumber segala keputusan ilahi. Allah mengundang kita untuk mendekat, menyatu dengan kehendak-Nya dan membawa dunia ke tahta-Nya melalui doa syafaat. Seperti Lou Engle yang menciptakan generasi untuk berdiri di hadapan Allah yang tinggi, demikian pula kita ditantang untuk mengarahkan hati pada takhta tertinggi, bukan sekadar kebutuhan diri. Syafaat dilakukan bukan untuk memperjuangkan diri sendiri namun juga memperjuangkan orang lain dan dunia ini. Dengan syafaat, kita membawa diri ke tahta-Nya dan merasakan kuasa yang dimiliki-Nya sehingga memunculkan rasa hormat dan penyerahan. Doa syafaat seperti tangga yang menghubungkan bumi yang sakit dengan takhta kemuliaan-Nya yang kekal sehingga bumi kembali dipulihkan. (sTy).